(Narasi oleh Mustofa dan Zam Zamil Huda)
Narasi
Ande-Ande Lumut Marsudi Budoyo merupakan kelompok seni yang berada di Dusun Miriombo Wetan, Desa Giripurno. Menurut Bapak Notodiharjo, kelompok kesenian Ande-Ande Lumut Marsudi Budoyo ini telah berdiri semenjak tahun 1953. Ande-Ande Lumut merupakan seni teater khas kerakyatan yang berupa wayang orang yang secara alur cerita disebut sebagai wayang gedog. Dalam teater ini diceritakan cerita Panji Asmoro Bangun dari Kerajaan Kediri. Semenjak tahun 1953 hingga sekarang, kelompok Marsudi Budoyo masih mempertahankan lakon, gerakan tari, musik dan urutan pentas. Kelompok Marsudi Budoyo mempertahankan hal tersebut karena ingin tetep menjaga apa yang dulu telah diajarkan oleh gurunya.
Mbah Notodiharjo bercerita jika dahulunya kesenian ini dimulai ketika salah seorang warga Miriombo Wetan mengundang kesenian Ande-Ande Lumut dari Monogiri, Samigaluh, Kulon Progo dalam rangka nadzaran. Karena banyak warga yang berminat, kelompok seni tersebut diminta untuk mengajari kesenian tersebut di Miriombo Wetan. Hingga saat ini, kelompok seni tersebut masih berjalan meski kelompok seni yang mengajari dari Monogiri sudah lama mati. Bahkan saat ini kelompok seni Marsudi Budoyo tersebut sering diundang oleh warga Monogiri untuk tampil di daerah mereka. Salah satu keunikan dari kesenian ini adalah jenis ceritanya yang termasuk dalam wayang gedog namun dengan kostum wayang purwo. Nilai ini kemudian menjadi keunikan yang tidak ditemukan di daerah lain.
Kesenian Ande-Ande Lumut Marsudi Budoyo merupakan kesenian yang ditampilkan pada acara merti dusun atau saparan Miriombo Wetan, hajatan, warga ataupun nadzaran. Tokoh-tokoh yang ditampilkan dalam teater ini kebanyakan dikenal sebagai tokoh yang memiliki pesan moral yang luhur yang berupa kesetiaan, cinta kasih, dan kebaikan akan selalu menang meski dengan aral rintangan yang besar.
Â
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Mbah Notodiharjo, Desa Giripurno