(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)
Narasi
Bapak Fandi (45 tahun) adalah warga Dusun Bojong, Desa Wringinputih yang telah melakukan pembibitan merica selama kurang lebih 3 tahun. Proses pembibitan diawali dengan membeli bibitnya dari Lampung dengan jenis merica perdu dan solor. Merica perdu tidak berhenti berbuah sedangkan merica jenis solor bersifat musiman atau berbuah setahun sekali.
Awalnya beliau hanya menjual merica saja, satu tahun menghasilkan hingga 5 kg merica solor. Tetapi banyak masyarakat yang ingin membeli bibitnya, akhirnya beliau mulai membudidayakan bibit tanaman merica perdu. Bibit tersebut dijual berdasarkan ukurannya, ada yang dijual 10 ribu rupiah, 50 ribu rupiah dan 100 ribu rupiah.
Ibu Siti Kholifah (52 tahun) Dusun Bojong, Desa Wringinputih menjelaskan bahwa perkembangbiakkan bibit merica dilakukan dengan cangkok. Merica perdu membutuhkan waktu satu setengah bulan untuk dipanen sedangkan merica solor satu tahun setelah penanaman. Untuk awal pembibitan, merica ditanam di polybag dengan media tanam yang terdiri dari campuran daun bambu dan tanah, kemudian ditutupi menggunakan plastik selama 40 hari agar merica cepat berakar. Setelah 40 hari plastik tersebut dibuka. Merica yang ditanam bapak Fandi tidak menggunakan pupuk kimia atau bersifat organik. Merica tersebut akan terus tumbuh dan tidak akan mati kecuali terkena hama.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Bapak Fandi, 45 tahun, Petani merica, Dusun Bojong Desa Wringinputih
- Ibu Siti Kholifah, 52 tahun, Petani merica, Duusun Bojong Desa Wringinputih