(Narasi oleh Alia Noviardita)
Narasi
“aku wes ndodok disek”
“tak candak disek, koe mau ijeh ngadek”
(Keseruan antar para pemain candak ndodok, dimana ada yang merasa sudah ndodok tapi yang lain merasa sudah nyandak dulu)
Permainan ini dilakukan oleh lebih dari dua anak. Sebelum permainan ini dimulai semua anak harus melakukan hompimpa. Dia yang kalah akan menjadi pengejar sedangkan yang lain harus berlari dan menghindari sentuhan dari si pengejar. Pengejar harus menyentuh (nyandak) mereka untuk bisa bergantian posisi. Ketika dalam keadaan tidak aman, mereka harus dengan sikap jongkok agar tidak kecandak si pengejar. Kalaupun tetap tersentuh tetapi dia sudah lebih dulu jongkok maka dia tetap masih aman dan tidak bergantian posisi dengan si pengejar. Pengejar harus berlari mengejar mereka sampai dia bisa menyentuh salah satu dari mereka sebelum jongkok.
Gambar
Aturan Permainan
Relasi Budaya
- Permainan rakyat sejenis di Bigaran ; Bas-basan, Bekel, Barongan, Candak Ndodok, Dakon, Dingklik Oglak-aglik, Donald Bebek, Egrang, Endog-endogan, Engkling, Gasing Bluluk, Gobag Sodor, Kelinci, Keris-kerisan, Kokoko, Kubro-kubronan, Ndas-ndasan, Oplok-oplok, Patung-patungan, Pembela, Singkong Sawi, Sontokan, Uncal-watu, Tembak-tembakan Debog, Ze-ze, Lumlumban,
Narasumber
- Anak-anak Desa Bigaran