(Narasi oleh Beni Purwandaru dan Tatak Sariawan)

Narasi

Pada musim panas, masyarakat Desa Candirejo ini biasanya memanen jagung untuk hasil bumi ladangnya. Selesai memanen, kemudian dilanjut proses memisahkan biji-bijinya, lalu setelah itu dijemur di bawah sinar terik matahari. Saat penjemuran itu biasanya memerlukan tempat yang begitu lebar dan lapang agar terkena terik sinar matahari.

Menurut Ibu Asliyah, jagung yang dijemur tidak semata-mata hanya dijemur saja, melainkan harus dibolak balik setengah jam sekali. Untuk membalikkannya ini memerlukan alat bantu yang bernama garuk. Garuk ini sangat membantu sekali dalam proses pembalikan biji jagung saat sedang dijemur. Garuk digunakan dengan cara menyerok biji-bijinya itu lalu diratakan kembali, otomatis biji-bijian jagung tersebut sudah terbalik sendiri. Alat garuk ini terbuat dari kayu, biasanya masyarakat Desa Candirejo membuatnya sendiri karena tidak membutuhkan keahlian khusus untuk membuatnnya.

 

Gambar

Narasumber

  • Ibu Asliyah, petani perempuan, desa Candirejo

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...