(Narasi oleh Alia Noviardita)
Narasi
Geblek adalah makanan tradisional yang terbuat dari bahan singkong. Salah satu produsen geblek di Desa Bigaran adalah Pak Muhtadi, seorang pria berumur 45 tahun, adalah pembuat geblek sejak 14 tahun yang lalu. Cerita menarik lainnya dari Pak Muhtadi saat saya menanyai mengenai sejarah produksi geblek di Desa Bigaran, ternyata Pak Muhtadi merupakan generasi ketiga pembuat geblek di keluarganya.
Bahan yang digunakan untuk membuat geblek adalah singkong dan pati, singkong yang digunakan diambil dari petani lokal Desa Bigaran. Menurut beliau Singkong yang lebih bagus digunakan dari jenis singkong yang kuning, karena menurutnya singkong putih kurang baik untuk dibuat geblek karena tingkat kekerasannya kurang dan kurang banyak isinya saat dibuat geblek, walaupun secara harga memang lebih murah singkong putih.
Cara pembuatan dari geblek yaitu; pertama, singkong dikupas setelah itu diparut, setelah diparut kemudian ditekan. Setelah itu diberi bumbu kemudian dikukus. Kemudian adonan yang telah dikukus itu ditambah pati yang sudah dijemur. Terakhir adonan itu digiling dan dibentuk menjadi geblek. Geblek dijual di pasar setiap harinya dipatok harga Rp. 3000 (tahun 2021) untuk setiap bungkusnya.
Gambar
Alat & Bahan
- Singkong (jenis singkong kuning), pati singkong,
- Bumbu
- kukusan
Cara Pembuatan
- Singkong kuning dikupas, kemudian diparut
- Parutan singkong ditekan, setelah itu diberi bumbu dan dikukus
- Adonan yang telah dikukus ditambahi pati kemudian dijemur
- Adonan kemudian digiling dan dibentuk geblek
Lokasi
map press id=1
Narasumber
- Pak Muhtadi, 45 tahun, Generasi ke-3 pembuat geblek
Relasi Budaya
- Makanan Tradisional sejenis berbahan ketela/singkong; Jenang, Getuk Telo, Lemet, Krasikan, Gethuk, Thiwul Ayu, Apem Contong,Karah, Geblek, Samiyer, Peyek Telo, Ceriping Ketela Rasa Gadhung, Monggleng, Lempeng, Pothel
- Peralatan tradisional yang digunakan; Luweng, Parutan kelopo,kukusan bambu