(Narasi oleh Arif Sutoyo dan Nur Kholiq)
Narasi
Menurut Pak Sujadi modin dari dusun Parakan yang sudah berusia 64 tahun, dalam kelahiran bayi, salah satu hal yang tak bisa dilepaskan adalah penggunaan dlingo dan bengle pada bayi. Dlingo dan bengle adalah salah satu jenis tanaman rimpang yang difungsikan untuk tolak bala’.
Cara penggunaannya sangat sederhana, yaitu dengan menggerus rimpang dlingo dan bengle secara bersamaan, dicampur dengan adas waras, kemudian letakkan pada ubun-ubun bayi setiap selesai mandi. Dalam praktiknya, dlingo bengle juga bisa hanya dengan dipotong kecil lalu ditancapkan ke peniti kemudian dipakaikan ke baju bayi. Penggunaan dlingo bengle untuk tolak bala’ juga dilakukan ketika ibu masih hamil. Ketika ada tetangga yang meninggal dunia, gerusan dlingo bengle itu diusapkan pada area sekitar setiap lubang yang ada di tubuh, supaya si Ibu dan bayinya terhindar dari sawan atau gangguan makhluk gaib.
Kini, dlingo bengle sudah termodernisasi dalam bentuk gelang dengan cara memasukkan potongan dlingo bengle dan adas waras ke dalam selang kecil, ditambah ornamen warna, kemudian dirangkai menjadi gelang siap pakai.
Gambar
Narasumber
- Bapak Sujadi, 64 tahun, sesepuh desa, Desa Ngargogondo