(Narasi oleh Rangga Tsalisul A. dan Loh Sari Larasati)
Narasi
Dikatakan gunungan karena memiliki bentuk seperti gunung. Peletakan bambu dan beberapa kayu yang disusun menjulang tinggi dimaksudkan agar kayu cepat kering karena posisi miring dan berdiri akan membuat air turun. Oleh karena itu, kayu akan lebih cepat kering. Kayu ini merupakan bahan bakar yang digunakan untuk memasak di dapur.
Proses penyusunan dilakukan dengan membuat patok dari kayu di bagian tengah, kemudian kembali meletakan beberapa kayu atau bambu di sekeliling patok, selanjutnya dilakukan langkah seperti itu dengan melihat keseimbangan posisi berdiri agar kayu memiliki posisi miring dan melingkar seperti gunungan. Pembuatan gunungan ini sudah dilakukan semenjak zaman nenek moyang dahulu. Kayu yang diletakan seperti ini akan mempercepat pengeringan, kurang lebih dalam waktu 2 minggu sudah kering tetapi tergantung dengan cuaca. Kayu bakar ini dalam bahasa jawa biasa disebut kajeng.
Gambar
Narasumber
- Bapak Hono, Petani, 52 tahun, dusun Jowahan desa Wanurejo