(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)
Narasi
Pembuatan keranjang bambu merupakan pekerjaan sampingan bagi sebagian masyarakat Desa Wringinputih. Bapak Wanto merupakan salah satu masyarakat Desa Wringinputih yang sehari harinya bekerja sebagai penjual ayam keliling. Untuk menambah penghasilan beliau dan istrinya menekuni kerajinan bambu untuk dibuat menjadi keranjang buah. Beliau mempunyai kebun bambu sendiri sehingga memudahkan untuk mencari bahan bakunya.
Memilih bambu
Pemilihan bahan yang berkualitas dimulai dengan pencarian pohon bambu yang bagus yakni tidak pugak atau pohon yang tidak patah, pohon yang tidak membusuk, pohon yang tidak menjadi sarang kelelawar. Setelah ditemukan pohon bambu yang diharapkan, kemudian diteruskan dengan menebang memakai pisau yang besar yang disebut Arit Gede. Pohon bambu termasuk pohon yang tumbuh secara berkelompok sehingga walaupun sudah ditebang pohon ini tidak mudah roboh karena bagian atas bambu masih bersandar kuat diantara bambu bambu yang lain. Terkadang bambu perlu dilorot kemudian diseret ke samping hingga pucuk pohon bambu roboh di tanah.
Iratan bambu
Tahap selanjutnya dipotong menggunakan gergaji sesuai ukuran yang diinginkan untuk dijadikan bahan iratan bambu, kurang lebih 120 cm. Bambu bambu yang dipotong dibiarkan dulu beberapa hari sampai agak layu atau alum supaya menjadi bahan anyaman kuat dan tidak mudah patah.
Welat, tengah
Potongan bambu dibelah kecil kecil dengan ukuran sekitar 3 cm, kemudian belahan kecil ini dipotong lagi menjadi 3 bagian yaitu kulit luar atau welat, bagian tengah, dan bagian dalam yang akan dipakai sebagai bahan keranjang adalah bagian luar dan tengah.
Penganyaman
Setelah bahan ini terkumpul dimulailah penganyaman bambu yang diawali dengan pembuatan bagian dasar terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan kebagian dilipat untuk membentuk sebuah keranjang dengan cara dianyam secara menyilang dengan jarak sekitar 5 cm. Setelah sampai bagian atas kurang lebih setinggi 80 cm anyaman akan diakhiri dengan bahan yang lebih kuat yaitu memakai welat atau bagian luar belahan bambu kemudian dikunci dengan anyaman menghadap ke bawah.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Bapak Wanto, pembuat keranjang bambu, Desa Wringinputih