(Narasi oleh Wahyu Nur Rahman dan Abdul Kholiq Kurniawan)

Narasi

Ibu Nelia Murni merupakan salah seorang pemrakarsa kesenian angklung di Desa Bumiharjo. Ibu Nelia Murni menjelaskan bahwa Desember 2018 adalah bulan terbentuknya grup kesenian angklung yang beranggotakan ibu-ibu PKK Desa Bumiharjo. Ibu Nelia Murni menambahkan, punggawa yang berperan besar dalam terbentuknya grup musik angklung adalah Bapak Abbet Nugroho. Saat ini, total anggota grup kesenian ini berjumlah tiga puluh orang.

Berawal dari angklung yang tergeletak begitu saja di Kampung Dolanan Bumiharjo, Ibu Nelia Murni mendapat ilham untuk memaksimalkan alat musik tersebut untuk merangkai alunan yang memeriahkan kalbu. Ibu Nelia Murni bersama Bapak Abbet mulai menggerakkan ibu-ibu PKK dengan merutinkan latihan setiap dua minggu sekali, dengan dana swadaya dari iuran ibu-ibu PKK. Latihan demi latihan terus dilakukan, ditambah dengan alat musik modern yaitu kibor dan gitar yang harmonis menjadikan musik angklung bisa mengikuti selera pendengar. Berbagai jenis lagu bisa dimainkan oleh kumpulan ibu-ibu ini. Lagu yang sering dibawakan antara lain lagu kebangsaan yang menggugah jiwa nasionalisme, lagu Jawa atau lagu dolanan seperti Gundul-Gundul Pacul, lagu kontemporer seperti Kolam Susu, bahkan lagu yang sedang hits seperti Pamer Bojo yang dipopulerkan oleh Didi Kempot. Sambil memperagakan dengan tangan, Ibu Nelia Murni, menjelaskan kalau nada angklung itu seperti musik pada umumnya yang terdiri dari do, re, mi, fa, sol, la, si.

Keharmonisan musik yang dimainkan menjadikan grup ini bisa tampil di acara besar seperti Borobudur Marathon. Saat pembukaan Balai Perekonomian Desa Bumiharjo, kesenian angklung inilah yang menjadi penyambut Direktur BUMN di tahun 2018. Ibu Nelia Murni mengatakan bahwa mereka pernah tampil di Balai Perkonomian Desa Bumiharjo sebanyak lebih dari lima kali dan dua kali di Gelar Budaya Akhir Tahun Borobudur.

Meski sudah sering tampil di berbagai acara, namun kibor dan gitar pengiring masih bergantung dengan Bapak Abbet dan timnya. Sampai sekarang, mereka masih mencari pemain kibor dan gitar baru agar bisa lebih mandiri.

Angklung itu seperti grup band, jadi harus berbentuk tim, kalau ada yang kurang satu ya nggak jadi.”

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Ibu Nelia Murni, pelaku budaya, de Bumiharjo

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...