(Narasi oleh Romdhoni dan Andika Ulinnuha)
Narasi
Karawitan merupakan kesenian berupa seni musik dan seni suara yang bernadakan pelog dan selendro. Istilah karawitan berasal dari kata rawit yang berartikan halus dan lembut. Biasanya kesenian ini melantunkan tembang macapat atau lagu-lagu lainnya yang berisi pituturan kepada para penikmatnya
Desa Tanjungsari dahul memiliki kesenian karawitan yang pernah eksis pada zamannya. Kelompok seni karawitan ini berada di Dusun Nampan, tepatnya di rumah Bapak Juadi, diketuai langsung oleh Bapak Juadi dan beranggotakan sekitar 25 orang. Kesenian ini sering ditampilkan di berbagai hajatan seperti mantenan, khitanan, dan acara lainnya. Namun pada setiap malam kliwon, kesenian ini dimainkan di rumah Bapak Juadi sebagai ajang latihan maupu silaturahmi para pengrawit. Ada ritual khusus sebelum mulai memainkan karawitan ini, yaitu gamelan dicuci dan diusap dengan air bunga, setelahnya didoakan agar kegiatan berjalan lancar.
Sebagian besar anggota kesenian karawitan ini sudah meninggal sehingga tidak ada yang meneruskan. Namun masyarakat akan mulai menghidupkan Seni Karawitan ini dengan seiring dengan pariwisata yang mulai bergeliat di Borobudur agar bisa menjadi daya tarik Desa Tanjungsari.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Mbah Mulyadi, 70 Tahun, Sesepuh desa, Dusun Nampan Desa Tanjungsari