(Narasi oleh Rangga Tsalisul A. dan Loh Sari Larasati)
Narasi
Pitutur adalah kesenian berbentuk tembang yang dinyanyikan dengan tujuan untuk menyebarkan agama islam. Pitutur mengandung ajaran agama, budi pekerti luhur, dan dakwah. Tembang yang dinyanyikan dalam pituturan yaitu Dhandhanggula sampai Mijil.
Asal mula adanya pituturan dilakukan di Dusun Jowahan. Pituturan dicetuskan oleh Alm. Simbah Raden Nitihardjan yang merupakan lurah pertama kali di masa Belanda. Alm. Simbah Raden Nitihardjan membuat pituturan yang dinyanyikan dengan iringan gamelan jawa.
Saat ini, pituturan masih dilakukan tiap selapanan dino. Namun, saat pandemi ini pituturan mengalami mati suri. Jumlah anggota pitutur yaitu 15 sampai 20 orang. Sebagai orang jawa, kegiatan pituturan merupakan langkah kecil dalam melestarikan budaya yang ada di Dusun Jowahan.
Gambar
Lokasi
map
Jadwal
- Tiap Selapan 35 hari (selapan dino) di dusun Jowahan
Narasumber
- Parsodin, 55 tahun, dusun Jowahan desa Wanurejo