(Narasi oleh Wahyu Nur Rahman dan Abdul Kholiq Kurniawan)
Narasi
Bapak Muhammad Asrori (64 tahun) atau sering dikenal dengan Bapak Tegel dari Dusun Sigug RT 07 RW 03 merupakan seorang pelatih sorengan di Dusun Sigug. Beliau mulai mengajarkan tari soreng ini sejak sekitar tahun 1986. Sorengan adalah seni tari yang menceritakan keprajuritan dengan hentakan kaki dan gerakan khas tangan di atas. Seni sorengan berasal dari kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, dan dibawa Bapak Tegel ke Dusun Sigug. Perbedaan yang mencolok dengan gaya tari dayakan membuat nuansa yang berbeda. Tari soreng ini sebenarnya menceritakan sebuah peperangan, sehingga dimainkan oleh bapak-bapak. Akan tetapi seiring dengan berjalanya waktu, tari soreng juga diajarkan kepada ibu-ibu dengan nada iringan yang lebih halus. Pemain tari soreng untuk yang ibu-ibu kurang lebih ada 10-12 orang, di mana salah satu pemain dari tari soreng tersebut adalah anak dari Bapak Tegel. Iringan yang dibutuhkan dalam tari soreng di antaranya terbang, 4 bendhe, dan jedor.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Bapak Muhammad Asrori, 64 tahun, sesepuh desa, dusun Sigug desa Bumiharjo