(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)

Narasi

Mas Riyanto (26 tahun) adalah seorang peternak lebah madu yang tinggal di Dusun Srigentan, Desa Wringinputih. Alasan mas Riyanto memproduksi lebah madu lokal di karenakan kualitas madunya yang jauh lebih bagus dan perawatannya yang sangat mudah tanpa harus diberi makan.  Biasanya dipagi hari Mas Riyanto akan melakukan pengambilan lebah lokal atau lebah apiscerna. Lebah apiscerena sangat mudah ditemukan di daerah Wringinputih baik di pohon, di semak-semak, ataupun di rumah perkampungan warga.

Mencari Koloni

Proses pengambilan madunya diawali dengan mencari dan menemukan koloni lebah madu terlebih dahulu, lalu dibuka tempat atau serang lebah madu itu berada. Kemudian sarang madu diambil satu-persatu dan dimasukkan kedalam kotak perangkap lebah. Mas Riyanto memindahkan koloni lebahnya menggunakan tangan secara langsung dan mencari keberadaan lebah ratunya. Jika lebah ratunya sudah ditemukan, kemudian Mas Riyanto memotong sayapnya dengan kuku atau tangan, karena jika menggunakan benda tajam akan membuat lebah ratu tersebut mati atau tidak berkembang dengan baik. Selanjutnya ratu lebah tersebut dimasukkan kedalam kotak perangkap sambil menunggu semua koloni berkumpul. Sambil menunggu koloni lebah madu berkumpul Mas Riyanto menyiapkan kotak budidaya atau stup untuk perkembangan produksi madunya. Kemudian memilah sarang dari lebah liar yang masih bagus untuk dipasang pada ring stup yang sudah disediakan, umumnya dapat dipasang dua atau tiga sisir. Setelah semuanya siap, lalu pindahkan koloni lebah tersebut kotak tangkap atau kotak perangkap ke dalam stup atau kotak budidaya.

Pagi hari

Pengambilan koloni lebah madu lokal atau pemindahan koloni sebaiknya dilakukan pada waktu pagi hari sekitar pukul 6 hingga 11 pagi, karena koloni lebah tersebut juga mengambil serbuk sari bunga dipagi hari agar dapat mendapatkan kualitas atau hasil madu yang terbaik dengan kandungan airnya sangat rendah. Awalnya Mas Riyanto membuka terlebih dahulu stup atau kotak budidaya yang siap dipanen madunya. Kemudian kotak diasapi agar lebah tidak terlalu agresif dan menyengat. Kemudian ring lebah diangkat dan lilin yang menutupi kantong madunya dilepas. Kemudian dimasukkan pada alat ekstraktor atau penggilingan untuk mengeluarkan madu dari sarangnya.

Bunga Kaliandra

Pada siang hari Mas Riyanto akan memanen madu pada musim bunga kaliandra yang berada di Perbukitan Menoreh. Setelah madu sudah diekstraktor, kemudian dikembalikan lagi ring tersebut pada stup atau kotak budidaya agar lebah tersebut bisa membangun lagi koloninya di ring tersebut. Proses pemanenan madu umumnya dilakukan 1 bulan sekali tergantung dari musim bunga di sekitar peternakan. Kendala dalam proses pemanenan madu tersebut adalah cuaca yang agak mendung atau berkabut akan menyebabkan lebah menjadi lebih agresif dan menyengat.

Perkembangan Alami

Perbedaan antara lebah lokal dengan lebah madu yang diternak yaitu jika lebah lokal dari perkembangan koloni dan perkembangan sarangnya sedangkan produksi madu murni dari madu itu sendiri. Sedangkan lebah madu ternak atau yang disebut lebah mellifera, perkembangan sarang dan produksi madunya dibantu langsung oleh manusia dikarenakan lebah mellifera adalah lebah impor dari Australia. Untuk kualitas madunya lebih unggul lebah madu lokal dikarenakan semua perkembangannya alami.

 

Gambar

Lokasi

Narasumber

  • Mas Riyanto, 26 tahun, peternak lebah madu, Dusun Srigentan Desa Wringinputih

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...