(Narasi Oleh : Elka Hanna Setia dan Fredy Trifani)
Narasi
Cemilan manis khas jawa yang dinamakan lantari atau lebih dikenal dengan kembang goyang. Cemilan ini dinamakan kembang goyang karena bentuknya seperti kelopak bunga dan digoreng dalam minyak panas dengan cara digoyangkan hingga lepas dari cetakan. Lantari diproduksi oleh Bapak Marodan (60 tahun) seorang pembuat lantari di Dusun Kebonwage, Desa Kebonsari sejak 10 tahun lalu. Dalam perkembangannya, lantari dibuat dengan berbagai varian warna seperti warna kuning dan warna ungu. Meski memiliki warna yang berbeda tapi memiliki rasa yang sama. Bahan utama yang digunakan untuk lantari sangatlah sederhana, hanya menggunakan tepung beras dan tepung ketan. Terkadang Bapak Marodan akan menambahkan variasi warna menggunakan pewarna makanan. Setiap hari beliau memproduksi lantari dibantu oleh anaknya. Bapak Marodan sudah memiliki pelanggan dan biasa disetor ke toko-toko atau warung. Beliau memulai produksi biasanya setelah Dhuhur dengan membuat adonan, cara menggorengnya masih menggunakan luweng agar tingkat kematangannya sesuai. Sedangkan menggunakan kompor akan sering kepanasan dan hasil tidak maksimal. Bapak Marodan menjual lantari dengan harga mulai dari lima ribu dan selain mengantarkan lantari ke toko dan warung, beliau memiliki langganan yang kadang datang langsung ke rumahnya.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Bapak Marodan, 60 tahun, pembuat Lantari, dusun Kebonwage desa Kebonsari