(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)
Narasi
Tak jauh dari Balai Desa Wringin putih, tepatnya 300 meter sebelah barat terdapat satu rumah yang halamanya ditumbuhi bunga mawar, bunga melati,bunga kenanga, bunga kantil, pohon sirih, pohon brotowali, pohon jambu biji, pohon pandan wangi dan berbagi pohon rempah lainya, menjadikan halaman rumah ini sari dan menyegarkan.
Kenanga
Bermula dari pohon kenanga yang tumbuh subur dan berbunga lebat membuat aroma udara didepan rumah sangat wangi dan kadang tercium hingga di jalan raya sehingga terkadang ada orang yang sengaja mampir untuk minta bunga kenanga terutama di hari kamis menjelang malam jumat ada orang yang meminta bunga kenanga untuk sangu ziarah kubur kemudian ditaburkan di atas pusara makam. Ada juga yang memintan untuk sekedar sebagai wewangian. Seiring berjalanya waktu, semakin banyak permintaan akan bunga kenanya, Ibu Munjiyati bersama Suaminya menambah koleksi pohon bunga dan memulai menawarkan satu paket bunga seperti buket kembang telon, paket kembang setaman, paket kembang macan kerah dan minuman herbal  seperti racikan wedang rempah, kopi mlanding.
Petik langsung
Setelah beberapa bulan berlangsung usaha ini mulai dikenal orang baik pada tetangga, masyarakat Desa Wringinputih sendiri bahkan ada juga dari lain desa, sebagai tujuan membeli kembang karena umumnya orang beli kembang di Pasar Borobudur yang buka siang hari. Sedangkan Ibu Munjiyati melayani pembelian kembang ini dari pagi sampai malam hari dan bunganya fresh atau memetik langsung di halaman rumahnya.
Kembang leson
Paket bunga yang paling sering dicari orang adalah bunga macan kerah atau kembang leson atau paket bunga untuk mandi rempah. Orang menamakan kembang macan kerah, bayangan kita adalah dua ekor binatang yang gagah ,kuat dan ditakuti dalam masyarakat Jawa yakni harimau yang sedang bertarung. Hal ini dapat menjadi ungkapan bagi orang orang yang ingin mengembalikan tenaga, kekuatan, kesegaran jiwa setelah beberapa hari beraktifitas di kegiatan masyarakat yang sakral dan banyak menguras tenaga dan pikiran  seperti ewuh di tempat nganten, ewuh ditempat kematian.
Sawan
Orang menamakan kembang Leson karena orang yang mencari bunga ini capek tiada tara sehingga rasanya ingin tidur melulu yang dalam bahasa jawa les lesan. Penyebabnya kita tidak tahu, mungkin kecapekan karena perjalanan jauh,atau karena terkena virus kadang sampai tidak mau makan dan bahkan muka pucat seperti kurang tidur terutama anak- anak. Masyarakat lebih akrab menyebutnya terkena sawan.
Mandi kembang
Racikan bunga yang digunakan untuk mandi diracik mulai mawar, melati, daun pandan, kenanga, daun sirih, ditambah kapas, secuil kain mori putih, lawe, beberapa tetes minyak wangi dicampur berbagai rempah, kayu secang, kadang ditambah sedikit tanah dari perempatan ,ada juga yang minta ditambah sepotong tempe busuk. Semua ini direbus dengan air sampai mendidih kemudian disaring sehingga air rempah yang dihasilkan bersih kemudian dicampur dengan air dingin untuk mandi.
Air rempah ini juga bisa sebagai terapi beberapa kasus gangguan jiwa seperti stress atau frustasi.
Fungsi & manfaat
Dilihat dari ramuan bunga dan rempah yang bermacam macam Kembang macan kerah mempunyai fungsi dan manfaat yang banyak sesuai dengan kandungan zat dan aroma yang ada di bunga dan rempah itu sendiri ditambah dengan nilai filosofi yang digambarkan melalui benda atau campuran diantaranya : Kenanga sebagai aroma terapi, Mawar, Daun pandan wangi, Daun sirih, 7 daun jambu sebagai simbol pitulungan atau pertolongan, Lawe simbol permohonan panjang umur, Kapas putih simbol kesucian hati, Mori putih kebersihan /kesucian hidup, Dinggo sebagai tolak balak, Bangle sebagai tolak balak dan Adas pulowaras sebagai kesehatan
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Ibu Munjiyati, Penjual Kembang, Pemerhati budaya, Desa Wringinputih