(Narasi oleh Beni Purwandaru dan Tatak Sariawan)
Narasi
Pak Subarto merupakan petani dari Dusun Butuh, Desa Candirejo. Setiap tahunnya ketika musim sudah memasuki masa penghujan, beliau mulai aktif untuk macul atau mencangkul di lahannya mempersiapkan tanah untuk ditanami cabai atau singkong. Biasanya Pak Subroto mulai mencangkul sejak pagi hari sekitar pukul 8 pagi sampai jam 11 siang dan biasanya akan di teruskan kembali ketika sore hari sekitar jam 4 hingga waktu akan menjelang maghrib.
Pilihan pacul
Teknik mencangkul Bapak Subroto ini pun tidak asal-asalan. Dalam dunia pertanian ada namnya teknik bedengan atau dibuat seperti gundukan dan tanamannya nanti ditanam pas di atas gundukan. Hal ini dilakukan agar tanamanya lebih tinggi dari pada aliran arau genangan air. Alat yang digunakan bernama pacul atau cangkul. Pacul terbuat dari besi berbentuk pipih dan bergagang kayu membentuk angka 7 yang terbalik. Pacul milik Pak Subroto ini dulu beliau beli di Pasar Borobudur.
Penggunaan pacul
Dalam aktivitasnya, Pak Subroto menggunakan pacul atau cangkul. Pacul adalah alat yang berguna untuk mengaduk atau menggali tanah atau pasir. Pacul terbuat dari besi pipih berbentuk persegi, sedangkan gagangnya terbuat dari kayu. Pacul merupakan alat yang dari dulu sampai sekarang masih banyak digunakan oleh masyarakat Desa Candirejo karena fungsinya yang meringankan pekerjaan petani atau tukang bangunan.
Gambar
Narasumber
- Pak Subarto, petani, dusun Butuh desa Candirejo