(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)
Narasi
Kokok ayam jantan saling bersahutan menandakan sebentar lagi sang surya akan hadir memulai rutinitas pagi, fajar mulai menyingsing, suara adzan subuh bergema. Penjual jadah sudah sibuk membuat jam 2 dini hari, Nenek nenek dibantu suaminya memasak bubur jenang blendung, ibu ibu penjual bubur sudah mempersiapkan dagangannya. Sedangkan penjual bumbu dan sayur sudah menata dagangannya ke dalam keranjang bambu atau krombong di atas sepeda ontel tua. Setelah itu mereka mandi, membersihkan diri menunaikan sholat dan berdoa. Setelah meneguk segelas teh panas para penjual berbondong bondong menuju perempatan desa tempat mengais rezeki untuk bekal hidup dan sangu ngibadah.
Di samping perempatan desa di bawah pohon beringin tertata lincak dan amben bambu. Ada beberapa amben berlubang di tengah yang sangat unik yang digunakan oleh simbah simbah untuk menata bumbu bumbu dapur dan bermacam macam sayuran. Simbah ini duduk di tengah tengah amben dengan kaki lurus di bawah tempat amben yang bolong.
Sambil menata dagangan, para pedagang saling menanyakan kabar dan meneliti kekurangan barang dagangan dan perlengkapan seperti daun pisang untuk membungkus barang dagangan yang dibeli konsumen. Jika ada yang tidak terbawa atau kurang biasanya mereka akan ngampil atau meminta ke pedagang di sampingnya. Tak terasa ada beberapa orang antri untuk berbelanja. Ada beberapa penjual dan pembeli yang melakukan transaksi tawar menawar. Selain itu, ada yang menukar hasil bumi dengan barang dagangan. Komunikasi antara pedagang dan pembeli membuat suasana pasar menjadi ramai.
Setelah terjadi transaksi, umumnya para pedagang bubur menerima uang yang kemudian diletakkan di bawah daun pisang, disamping barang dagangannya. Pembeli dan pedagang di pasar gayu ini berasal dari berbagai dusun di Desa Wringinputih dan juga dari lain daerah disekitarnya. Pasar ini mulai buka pukul 06.00 wib dan selesai pukul 09.30 wib pasar ini selain berfungsi sebagai pusat ekonomi desa ternyata juga sebagai tempat komunikasi antar masyarakat.