(Oleh Zurdhan Ageng Pamuji dan Khoirul Fai)
Semut rangrang salah satu jenis semut yang dikenal cukup sakit dan bisa membuat bekas gigitanya membengkak. Tidak terlalu berbeda dari karakteristik semut-semut pada umumnya, semut rangrang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar daripada rata-rata ukuran semut biasa.
Selain dikenal sebagai serangga sosial yang artinya berkoloni, semut rangrang juga memiliki sifat yang teritorial yang artinya memiliki daerah kekuasaan. Mereka sangat berdedikasi untuk menjaga daerah mereka dari gangguan dan tidak segan untuk menyerang apabila mereka merasa terganggu dengan kehadiran makhluk lainya. Dengan memanfaatkan kegalakan semut rangrang untuk menjaga daerahnya, para pemilik pohon buah khususnya di Desa Sambeng biasanya mengembangbiakan semut rangrang ini di setiap pohon buah yang mereka tanam. Selain sebagai penjaga, semut ini juga dapat menghasilkan larva alaminya yang biasa disebut kroto yang sangat disukai oleh burung berkicau pemakan serangga. Kroto ini juga sudah menjadi komoditas sekunder sebagai tambahan penghasilan untuk petani kroto Desa Sambeng sejak dulu, saudara Ahmad Riki salah satunya. Kegemarannya akan burung kicau miliknya membuat dia senang memanen kroto yang tersebar banyak di pepohonan Desa Sambeng.
Gambar
Narasumber
- Ahmad Riki Andrian, 21 tahun, pemanen kroto, dusun Sambeng 1 desa Sambeng