(Narasi oleh Elka Hanna Setia dan Fredy Trifani)
Narasi
Pernikahan merupakan suatu bentuk keseriusan dalam sebuah hubungan. Berdasarkan penuturan Bapak Kamit selaku juru mc pernikahan di Desa Kebonsari menjelaskan pernikahan yaitu menyatukan dua insan laki-laki dan perempuan yang diharapkan menjadi media dan tempat yang sempurna untuk mendapatkan pahala dan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa. Maka dari itu pernikahan merupakan sesuatu yang sakral. jadi sebisa mungkin harus selalu menjaga bahkan hingga maut memisahkan. Tujuan pernikahan dapat didefinisikan:
- Untuk memenuhi naluri dengan cara mengesahkan suatu hubungan melalui jenjang pernikahan akad nikah dan bukan dengan yang tidak semestinya.di negara Indonesia suatu hubungan yang tidak sah merupakan suatu hubungan yang tidak dibenarkan makanya diharuskan untuk menikah agar sah secara hukum maupun agama.
- Untuk mendapatkan ketenangan khususnya ketenangan jiwa.
- Untuk memperoleh keturunan.
- Sebagai bentuk ibadah,
- Menjaga diri dimaksudkan menjaga diri dari perbuatan maksiat.
Menurut kebudayaan jawa dalam pelaksanaan pernikahan terdapat beberapa kegiatan upacara pernikahan yang dilakukan diantaranya: menanyakan kesediaan pengantin wanita atau persetujuan kawin, lamaran, majang tarub atau menghias dan mempersiapkan tempat, siraman, lenggahan midodareni, ijab atau akad nikah, mempertemukan pengantin, lenggahan ageng, jangan menir, selapanan. Sebelum kegiatan upacara pernikahan dilakukan biasanya ada beberapa sajen-sajen dan perlengkapan tuwuhan yang disediakan dengan berbagai ragam menurut kepercayaan spiritual masing-masing seperti kepala kerbau, ayam hidup, telur untuk dipecah, tebu, janur dan berbagai macam barang sebagai mahar. Dari kebudayaan jawa yang telah ada mengenai tentang pernikahan di Desa Kebonsari sendiri sudah sangat jarang dilakukan dan sudah lama tidak dilakukan. Pada era sekarang ini acara pernikahan yang dilakukan sudah menggunakan secara modern, sangat jarang ditemukan menggunakan adat kejawen selain lebih praktis juga mengurangi biaya pernikahan. Dalam acara pernikahan tidak menyediakan sesajen atau perlengkapan tuwuhan lengkap, hanya beberapa perlengkapan saja yang disediakan seperti janur dan mahar.
Lamaran
Sebelum diadakannya pernikahan, terlebih dahulu melakukan lamaran dengan maksud memohon izin kepada pihak putri untuk mengikat atau mengenal lebih dalam seorang putri yang akan dijadikan seorang istri dan menantu untuk pihak laki-laki. Begitu juga sebaliknya mengenal lebih dalam seorang laki-laki yang akan menjadi suami bagi putrinya dan mantu dari pihak putri. Sebelum mendatangi kediaman pihak putri, dari masing-masing keluarga biasanya menentukan tanggal baik untuk bertemu dan di Desa Kebonsari masih mempercayai perhitungan jawa menentukan hari baik untuk acara sakral contohnya seperti acara lamaran. Setelah menentukan hari baik untuk melamar, pihak laki-laki akan mendatangi rumah pihak perempuan bersama keluarga terdekat dan biasanya ada satu orang yang dipercaya sebagai juru bicara untuk menyampaikan maksud dan tujuan datang kerumah pihak perempuan serta membawa beberapa barang seperti perhiasan cincin sebagai simbolis mengikat hubungan, makanan, dan hantaran sebagai tanda pengikat sekaligus tunjangan pelaksanaan pernikahan. Apabila seorang putri yang akan dilamar memiliki kakak yang belum menikah dan pihak perempuan (sang adik) akan melompati kakaknya akan ada permintaan khusus dari kakak dan pada saat mendatangi rumah pihak perempuan permintaan tersebut akan dibawakan. Kemudian sesampainya di kediaman pihak perempuan, juru bicara akan menyampaikan maksud dan tujuannya melamar dan meminta izin apakah tujuan melamar diterima atau tidak. Terkadang ada pihak yang menunda untuk menjawab tujuan melamar tersebut tapi biasanya lamaran dijawab langsung dengan kalimat “ya kami menerima” lamaran tersebut. Kemudian pihak laki-laki akan memakaikan perhiasan tersebut simbolis mengikat perempuan. Setelah acara lamaran selesai kedua pihak keluarga akan menentukan kapan akan dilangsungkan pernikahannya dan persiapan apa saja yang harus disediakan.
Majang dan tarub
Majang artinya menghias yaitu memberi hiasan pada tratak di depan rumah dengan berbagai fasilitas mengenai pernikahan seperti: janur kuning yang melambangkan kebahagiaan dan kegembiraan untuk menyambut saat datangnya acara sakral yaitu pernikahan. Maksud memasangkan janur kuning untuk menolak bala yang mungkin terjadi pada saat upacara perkawinan tiba. Tarub yang berasal dari kata “nata” dan “urub” yang mengandung pengertian supaya kedua pengantin dapat mengatur jalan hidupnya sehingga dapat tercapai apa yang dicita-citakannya setelah menikah. Tarub ini berwujud rumah darurat atau tratag yang dibangun di depan rumah. Tratag melambangkan bahwa pasangan pengantin sudah saatnya harus berdiri sendiri dan tidak bergantung lagi kepada kedua orang tuanya. Tratag pernikahan ini bermakna bahwa rumah yang akan dipergunakan untuk upacara pernikahan itu dihias dan diatur agar para tetangga atau para tamu nantinya mengetahui bahwa di rumah itu akan diselenggarakan pernikahan. Di Desa Kebonsari mayoritas masyarakatnya untuk menyelenggarakan acara pernikahan, mendirikan tratag dan menghias tempat pelaminan yang nantinya akan ditempati oleh kedua mempelai dan memasang janur kuning melengkung.
Siraman
Upacara mandi kembang bagi calon pengantin wanita dan calon pengantin pria sehari sebelum panggih. Siraman dikenal juga sebagai ados pamor, mengingat bahwa air mandi kembang tersebut terdiri perpaduan (pamoring) air bersih yang diambil dari berbagai sumber air, diwor (dicampur) menjadi satu, misalnya air diambil dari tujuh sumber atau mata air, dicampur dan dimasukkan kedalam bak mandi untuk siraman calon pengantin. Waktu siraman biasanya dilakukan pagi atau sore hari tergantung dari kebiasaan setempat. Tujuan siraman adalah memohon berkah kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar calon pengantin dibersihkan dari segala godaan dan pengaruh buruk, sehingga dapat berjalan selamat sampai tercapainya tujuan utama pernikahan. Selain memohon berkah adapun maksud tujuan siraman membersihkan diri dari rereged agar bersih, resik seutuhnya, resiking raga dan resiking rasa, terbebas dari segala keinginan dan pikiran buruk, sehingga mampu menjalankan tugas suci berumah tangga sebagaimana mestinya. Waktu siraman, ada yang melakukan upacara siraman pada pagi hari dan ada pula yang sore hari, bergantung pada kebiasaan setempat atau kesepakatan dari dua belah pihak. Kebanyakan yang melakukan upacara siraman dilaksanakan pada pagi hari karena dianggap baik dan layak untuk ditiru, konon para bidadari turun mandi bersama bersuka ria ada kira-kira pukul 11 pagi. Agar dapat menjadi secantik dan seceria bidadari, maka calon pengantin meniru mengambil waktu mandi pukul 11 siang atau pagi. Setelah upacara siraman selesai kemudian dilangsungkan upacara lain yang senada, yakni: calon pengantin berdandan seperlunya (halup-halup, rias, paes dan seterusnya), adol dhawet, yang diikuti oleh pemangku kerja dan para tamu siraman. Sayangnya bagian dari upacara pernikahan seperti siraman ini sudah jarang dilakukan di Desa Kebonsari kebanyakan orang lebih memilih untuk melaksanakan pernikahan secara modern selain lebih simple juga mengurangi biaya yang dikeluarkan.
Lenggahan Midodareni
Midodareni merupakan acara tirakatan yang diadakan oleh keluarga calon pengantin putri pada malam menjelang dilangsungkan upacara ijab kabul dan upacara panggih. Malam midodareni sering dikatakan malam yang sakral, mengingat pada malam itu kedua calon pengantin sudah melakukan upacara siraman. Si calon pengantin sudah bersih dan suci baik lahir maupun batin dengan kesuciannya itu dirinya sudah siap manganti “menanti” datangnya kejadian yang dianggap sakral bagi hidup manusia yaitu pernikahan. Acara ini juga sudah jarang dilakukan biasanya semalam sebelum pernikahan pihak calon pengantin mengadakan pengajian atau slametan yang dimaksudkan agar diberikan keselamatan dan kelancaran proses pernikahan di esok harinya .
Akad Nikah “ijab kobul”
Akad atau “janji/ perjanjian” akad nikah maksudnya perjanjian pernikahan antara wali atau wakil wali mempelai perempuan dan mempelai laki-laki dalam suatu upacara pernikahan dihadapkan petugas pencatat pernikahan dan dua orang saksi. Sedangkan Ijab ialah pernyataan pihak calon istri bahwa ia bersedia dinikahkan dengan calon suaminya. Kabul adalah pernyataan atau jawaban pihak calon suami bahwa ia menerima kesediaan calon istrinya untuk menjadi istrinya. Dalam proses ijab kabul biasanya ada penghulu, dua saksi, ayah kandung atau jika ayah kandung sudah meninggal dapat diwakilkan dengan keluarga bapak yang lain.
Sungkeman
Berdasarkan penjelasan Bapak khamit, Sungkeman adalah acara pernyataan hormat dan khidmat pengantin baru kepada orang tua dan mertua yang diadakan sesaat sesudah upacara panggih. Bagi keluarga yang tidak menggunakan adat jawa kental dalam upacara pernikahan biasanya sungkeman dilakukan setelah melakukan ijab kabul. Sungkeman pengantin yang ditujukan kepada orang tua kedua belah pihak merupakan sebagian dari sejumlah kewajiban sembah sungkem. Dalam kehidupan masyarakat jawa tumbuh dan berkembang bermacam-macam budaya sembah sungkem sebagai pernyataan hormat dan bakti kepada pihak-pihak yang wajib dimuliakan. Ada beberapa makna sungkeman dalam adat jawa, ;
- Sungkeman merupakan ritual penyadaran diri dan mengingat bahwa dirinya masih diwajibkan untuk memperlakukan orang tuanya dengan hormat,
- Sungkeman sebagai wujud ungkapan terima kasih anak kepada kedua orang tua yang telah mengurusnya dari kecil hingga dewasa.
Hal ini juga merupakan langkah awal sang anak untuk meminta restu orang tua sebelum memasuki kehidupan rumah tangga. Tempat sungkeman, biasanya dilakukan di tempat dekor pelaminan atau orang jawa bilang “padi-padi” pengantin baru yang baru disahkan tersebut bersama-sama mendatangi kedua orang tua masing-masing mempelai lalu ndodhok atau jongkok, Setelah sungkeman biasanya dilanjutkan dengan acara resepsi. Resepsi merupakan acara pesta perayaan rasa syukur atas kelancaran prosesi pernikahan dari lamaran hingga disahkannya menjadi suami istri dalam ijab kabul/ akad nikah. Resepsi ini biasanya acara pertemuan antara kedua mempelai dan keluarga pengantin dengan para tamu undangan yang telah hadir.