(Narasi oleh Taufik Hidayat dan Jamil Rochmatulloh)

Narasi

Bapak Sulton (Petani Dusun Prembulan, Desa Tegalarum) menjelaskan bahwa musim tanam padi dimulai dengan pertanda kupu-kupu kuning terbang ke arah timur atau pada waktu ke pitu (ketujuh) tepatnya di bulan Januari. Pada waktu tersebut air mudah diperoleh sehingga masyarakat yang berprofesi sebagai petani mulai labuh. Kemudian pada musim ke wolu (kedelapan) musimnya matun, musim ke songo (kesembilan) musim untuk menunggu padi mulai tumbuh. Padi mulai meratak atau biji padi mulai bertunas pada musim ke sepuloh (sepuluh).

Panen padi dilakukan pada musim ke sewelas (kesebelas), pada musim ini berbarengan dengan musim walikan (mengolah tanah untuk ditanami musim kedua) dengan catatan tempatnya masih mudah mendapatkan sumber air. Apabila sumber air susah didapatkan, maka tanaman yang ditanam khusus untuk tempat kering seperti tembakau atau palawija. Sumber mata air di Dusun Prembulan, Desa Tegalarum sebagian besar dari irigasi.

Pada bulan Agustus memasuki musim kedua, dalam hitungan jawa disebut kalororo (kedua). Pada musim ini terjadi musim kering berkepanjangan. Bulan September itu masuk bulan ke telu (ketiga) biasanya cuaca hanya mendung akan tetapi tidak turun hujan. Jika hujan hanya gerimis di pagi hari. Di bulan Oktober itu masuk musim kapat (keempat) biasanya cuaca akan terasa sangat panas sampai akhir musim kapat. Setelah musim kapat (keempat) itu selesai, musim selanjutnya musim ke limo (kelima) dimana pada musim tersebut pertama kali jatuhnya atau turunnya hujan di bulan akhir Oktober hingga November. Pada bulan tersebut belum bisa untuk bercocok tanam padi karena sumber mata air dari irigasi belum mengalir.

Sumber mata air mulai mengalir pada bulan Desember. Orang Jawa sering menyebut bulan Desember sebagai “gede-gedene sumber”. Bulan tersebut merupakan puncaknya sumber mata air mengalir dengan deras atau ibarat kata sumber mata air yang ada di dalam sumur bisa diambil hanya dengan alat gayung karena begitu besarnya sumber air di bulan Desember.

 

Gambar

Narasumber

  • Bapak Sulton, Petani, Dusun Prembulan Desa Tegalarum

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...