(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)

Narasi

Bawang merah atau brambang merupakan bumbu dapur utama yang digunakan dalam memasak karena memiliki aroma yang khas sehingga menambah selera makan. Bawang merah atau brambang ini dapat diawetkan melalui digoreng terlebih dahulu sehingga bisa disimpan dan digunakan ketika dibutuhkan. Beberapa orang menggunakan brambang yang sudah digoreng ini sebagai bumbu soto, bakso dan sayuran lainnya. Kebutuhan akan brambang goreng yang siap saji ini menginspirasi ibu Waliatun di Desa Wringinputih untuk membuat usaha penggorengan brambang atau bawang merah. Bahan baku bawang merah ini beliau datangkan dari kota Demak. Untuk memulai usaha penggorengan ini beliau memilih bawang merah yang berkualitas yaitu bawang merah yang tidak terlalu kering.

Setelah pemilihan bawang merah ini kemudian dibersihkan menggunakan pisau untuk mengelupas kulit paling luar sehingga kotoran tanah dan pupuk yang menempel dapat terlepas. Setelah itu, bawang merah dicuci dengan air bersih kemudian diiris tipis tipis menggunakan alat perajang khusus bawang merah yang terbuat dari kayu dan mata pisau yang digerakkan secara manual maju mundur.

Hal yang membuat unik dalam proses ini yaitu ketika merajang bawang merah menggunakan alat perajang seperti pasah yang diatasnya terdapat mata pisau. Bawang merah yang sudah dirajang tipis tipis diberikan garam. Setelah itu, bawang merah digoreng dalam minyak panas hingga warnanya berubah menjadi kecoklatan. Setelah itu, bawang merah yang sudah digoreng ditiriskan dalam wadah eblek agar kandungan minyaknya berkurang. Bawang goreng kemudian disimpan dalam plastik dan siap untuk dijual. Usaha penggorengan ini di mulai tahun 2019 berlokasi di Dusun Ringinputih. Penjualan ini melibatkan pengecer sayuran bakul bakul Pasar Borobudur.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Ibu Waliatun, Desa Wringinputih

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...