(oleh Mifti Anjani dan Erwanudin)

Narasi

Sore itu kami menemui Pak Kamidi, mantan lurah Desa Kenalan, yang sekarang sudah berusia 65 tahun, di rumahnya yang beralamat di Dusun Kemloko I, untuk silaturahmi sekaligus menanyakan tentang perayaan saparan yang rutin dilakukan di Desa Kenalan. Menurutnya, masyarakat Jawa tidak pernah lepas dengan tradisi yang ia miliki. Hampir seluruh tradisi leluhur masih dilaksanakan hingga saat ini, contoh saja tradisi Saparan di Desa Kenalan. Saparan merupakan tradisi Jawa, yakni ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT. Biasanya Saparan dilaksanakan pada bulan Safar. Menurut Bapak Kamidi selaku sesepuh Desa Sapara Dikenal dengan orang yang ramah dan dermawan adalah ciri khas dari masyarakat Jawa. Begitu pula tradisi Saparan ini mengajarkan kita untuk tetap menjalin ukhuwah dan saling berbagi sesama manusia.

Tumpeng dan Ingkung

Mungkin tak banyak orang yang tahu tentang Saparan. Biasanya tradisi Saparan ini digelar di desa-desa dengan membawa nasi tumpeng dan ayam jawa utuh atau dikenal dengan sebutan ingkung. Kemudian mereka berdoa membaca tahlil memohon kepada Allah SWT untuk diselamatkan dari berbagai masalah serta ingin dikabulkan segala permintaanya. Setelah selesai berdoa biasanya mereka akan menyantap nasi tumpeng dan ingkung bersama-sama.

Gunungan Lanang & Wedok

Setelah itu, di dalam acara tersebut terdapat 2 gunungan yaitu gunungan lanang dan gunungan wedok. Untuk gunungan lanang terdapat sayuran hasil dari panen masyarakat Kenalan. Yang mengandung arti bahwa mereka bersyukur karena diberi rezeki lewat sayuran dan hasil bumi tersebut.sayuran di gunungan tersebut yaitu berupa kacang-kacangan, ubi, dan buah. Untuk gunungan wedok sendiri biasanya jajanan pasar atau snack yang mengandung arti bahwa sayuran yang dijual tadi mendapatkan hasil untuk membeli keperluan sehari-hari masyarakat.

Merti Desa

Ucapan (wujud) rasa syukur kepada ALLAH SWT bisa di lakukan dengan berbagai cara salah satunya yaitu dengan memanjatkan doa-doa kepada ALLAH SWT atau dengan kegiatan tertentu menurut keyakinan dan adat istiadat kebudayaan masing-masing ras, suku suku bangsa dan kepercayaan masing-masing agama. dari beberapa hal diatas,wujud rasa syukur biasanya akan di sertai dengan beberapa macam  makanan. Salah satunya adalah saparan atau merti desa.

Auman

Berdasarkan cerita Pak Kamidi, saparan adalah ucapan rasa bersyukur kepada ALLAH SWT atas limpahan rahmat,hidayah,inayah dan rizki secara bersama sama mencakup seluruh warga masyarakat desa.acara ritual atau doa bersama ini,sudah sejak lama dilakukan dan dilaksanakan oleh warga masyarakat desa kenalan.akan tetapi pada zaman dulu,dilakukan oleh masing masing warga atau per dusun (auman).makna dari auman sendiri adalah ritual doa bersama dengan skala kecil.

Proses Ritual Saparan

Pada tahun 2015 pemerintah desa kenalan memulai atau mengawali acara ritual saparan (merti desa) secara bersama-sama dengan mencakup seluruh warga masyarakat desa kenalan baik itu muslim maupun non muslim dan biasanya waktu pelaksanaanya itu dilaksanakan pada bulan sapar.adapun prosesi ritual saparan desa kenalan adalah sebagai berikut:

  • Seluruh warga masyarakat desa kenalan (tiap tiap RT) membuat nasi tumpeng beserta perlengkapanya.
  • Membuat 2 gunungan. Yaitu gunungan laki laki dan perempuan
  • Melakukan ritual doa bersama dengan mencakup seluruh warga masyarakat desa kenalan pada waktu malam hari
  • Melakukan kirab bersama pada waktu pagi hari
  • Dilanjutkan dengan makan bersama (bujong ondro wino) oleh seluruh warga masyarakat desa kenalan
  • Menggelar/menampilkan seluruh kesenian trdisional yang ada di desa kenalan.seperti kesenian jathilan,gedruk,ketoprak,tari gambyong dan kesenian yang lain

Adapun maksud dan tujuan dari pagelaran kesenian tradisional pada waktu ritual saparan adalah menggali,mengenalkan dan mengembangkan potensi kesenian tradisional yang ada di desa kenalan.

Makna

Dari beberapa prosesi ritual saparan yang dilaksanakan,itu ada beberapa hal yang mempunyai makna tersendiri, diantaranya:

  1. Gunungan lanang (laki laki)

Makna dari gunungan lanang adalah wujud rasa syukur kepada ALLAH SWT atas hasil bumi yang melimpah. Contoh tanaman hasil bumi adalah buah buahan,sayur sayuran dan hasil empon empon

  1. Gunungan wedok (perempuan)

Makna dari gunungan wedok adalah wujud rasa syukur kepada ALLAH SWT atas limpahan hasil bumi yang telah dijadikan makanan/telah dimasak (ulu wetu)

  1. Nasi tumpeng (nasi rosul)

Makna dari nasi tumpeng (nasi rosul) adalah rasa bersyukur yang menuju satu arah keatas dan bakti kepada ALLAH SWT dengan satu tujuan

  1. Kirab

Makna dari kirab adalah  adalah bagian dari perjalanan mengelilingi desa untuk mengenal lingkungan desa secara bersama sama disertai iring iringan kelompok kepemudaan,kesenian,anak anak sekolah dan seluruh lembaga pemerintahan desa dengan tujuan memberi nafas kehidupan dan kebudayaan desa

Manfaat yang dirasakan

Dari seluruh rangkaian prosesi ritual saparan diatas, pasti ada manfaat yang bisa dirasakan oleh seluruh warga masyarakat desa kenalan.beberapa manfaatnya yaitu:

  1. Menambahkan rasa toleransi antar umat beragama
  2. Menambah rasa persatuan dan kesatuan antar warga masyarakat
  3. Mempererat tali persaudaraan antar organisasi kepemudaan,tokoh agama,tokoh masyarakat,tokoh kebudayaan dan pemerintah desa
  4. Menanamkan dan meningkatkan rasa bersyukur kepada ALLAH SWT atas limpahan rahmatNya yang telah dianugerahkan.

Gambar

 

Narasumber

  • Pak Kamidi, 65 tahun, sesepuh desa, dusun Kemloko I desa Kenalan

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...