(Narasi oleh: Andy Anssah dan Vinanda Febriani)
Narasi
Menurut sumber dari para sesepuh desa atau tokoh masyarakat setempat, bahwa sejarah Desa Karangrejo diawalai kurang lebih abad ke – 18 yaitu dengan adanya kehadiran seorang pejuang sekaligus ulama yang bernama Kyai Ahmad Danom dari Yogyakarta, dengan adanya perang jawa yang dikenal juga perang Diponegoro ( 1825 -1830 ), peperangan tersebut juga terjadi di Pegunungan menorah terutama kawasan Borobudur, utamanya dikawasan hutan yang sekarang dinamakan Punthuk Setumbu dan bukit Barede. Bersatunya para prajurit, ulama dan penduduk setempat mempengaruhi jalannya peperangan dengan pihak belanda.setelah Belanda meninggalkan kawasan tersebut. Beberapa prajurit/ para kyai/Ulama tetap tinggal dan menetap dan sebagai tanda jasanya nama tokoh tersebut sebagai nama dusun :
- Kyai Kurah menjadi padusunan/dusun Kurahan
- Kyai sendoko , Kyai Mito menjadi dusun sendakan ( Sendaren II )
- Kyai kerto leksono, kyai sodrono menjadi padusunan Paren ( Sendaren I )
- Kyai Bumi / Kyai Jlapa menjadi padusunan/dusun Bumen
- Kyai Karang, kyai Sonhaji menjadi padusunan/karang Bunder ( Kretek II )
- Kyai Kreto Semito menjadi padusunan/dusun kretek ( Kretek I )
Para sesepuh bermusyawarah dan bermufakat untuk menyatukan untuk menjadi suatu desa.Hasil musyawarah memberi nama desa “ Karangrejo “ yang artinya Karang menunjukkan tempat, Rejo artinya Kaya/berpotensi atau suatu desa yang damai dan makmur.dalam musyawarah tersebut juga ,mengangkat pemimpin atau Lurah yang perta kali di desa Karangrejo yaitu Ki Ahmad Anom.
_____
Gambar
Narasumber
- Wardoyo, Sesepuh Dusun Kretek I, Desa Karangrejo