(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)
Narasi
Bebek adalah salah satu hewan yang umum diolah menjadi makanan oleh warga Desa Wringinputih. Makanan yang terbuat dari bebek juga sangat digemari oleh warga setempat. Di desa ini, terdapat seorang peternak bebek yang bernama Bapak Marius (55 tahun). Bapak Marius mulai memelihara bebek sejak bulan Januari 2021. Awalnya, beliau membeli mesin penetas telur bebek, dan mulai mengembangbiakkannya. Alasan Bapak Marius memelihara bebek adalah untuk memperbaiki perekonomian keluarganya.
Awalnya, bebek-bebeknya diberi makan konsentrat bebek 2 kali sehari. Setelah 2 minggu, konsentrat tersebut dicampur dengan karak atau nasi aking yang telah direndam 5-10 menit hingga lunak. Campuran makanan ini akan diberikan kepada bebek selama 1 bulan. Saat sudah 1 bulan, makanan tersebut dicampur dengan katul, dedak atau limbah padi. Setelah 5-6 bulan, bebek akan mulai menjadi produktif.
Saat bebek sudah mulai bertelur, telur-telur tersebut akan dijual kepada para tetangganya untuk membeli kebutuhan sehari-hari. Terkadang, tetangganya juga sudah memesan telur dari jauh hari. Bebek jantan dapat dijual setelah berumur 2 atau 3 bulan. Bebek lalu dijual di pasar atau tepatnya di tempat pemotongan bebek ataupun di warung makan yang menjual olahan bebek seperti bebek goreng. Harga untuk 1 kg bebek berkisar lebih dari 35.000,- per ekor.
Dahulu, banyak peternak bebek yang menggunakan cara alami untuk pengeraman telur bebek dengan memanfaatkan ayam ataupun entok. Telur akan dierami hingga menetas. Namun seiring perkembangan zaman, peternak bebek lebih memilih untuk menggunakan mesin penetas telur karena dianggap lebih efektif dan efisien. Untuk waktu penetasan sama dengan waktu pengeraman, yaitu 27 hari.
Untuk perawatannya, bebek akan disediakan kandang dan diberi makan diluar kandang agar tidak mengotori kandangnya. Kandang juga harus selalu dalam keadaan kering dan tidak boleh becek. Jika ada yang becek, maka harus ditutupi oleh sekam agar bebek-bebeknya tidak terserang virus dan penyakit yang bisa mengakibatkan lumpuh.
Saat bebek sudah mulai produktif pada umur 5 sampai 6 bulan, bebek tersebut akan diangon atau dibawa kesawah untuk mencari makan sendiri. Di pagi hari, Bapak Marius akan membawa bebeknya ke sawah mulai dari pukul 5 sampai 7 pagi. Sedangkan di sore hari, beliau meng-angon bebeknya dari pukul 4 sampai 5 sore. Saat angon bebek di sawah, beliau menunggu atau menjaga bebeknya agar tidak dimakan musang.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Bapak Marius, 55 tahun, peternak bebek, Desa Wringinputih