Narasi
Berdasarkan penuturan Bapak Prasetyo Susanto (44 tahun) yang berada di Dusun Brongsongan, widaran adalah sebuah makanan tradisional yang memiliki citarasa yang manis dan menjadi khas Desa Wringinputih. Menariknya makanan camilan ini sudah ada pada zaman belanda menjajah Indonesia. Makanan ini merupakan gabungan dari citarasa antara makanan Indonesia dengan Belanda karena makanan ini terlihat sama dengan makan yang ada di eropa, dimana beberapa makanannya diberikan tambahan gula halus diatasnya. Dahulu orang yang membuat widaran pertama kali adalah orang belanda dan sampai sekarang makanan tersebut menjadi makanan legenda yang diwariskan dari generasi terdahulu. Sampai sekarang makanan tersebut masih diproduksi dan dijual di pasar.
Bapak Prasetyo Susanto (44 tahun) yang berada di Dusun Brongsongan ini telah membuat widaran yang diberi nama Wang si Nawang dan telah berproduksi sejak tahun 2001. Makanan ini dapat dikonsumsi semua kalangan. Jumlah produksi Bapak Prasetyo mencapai 80 pcs per hari. Produk unggulan ini dijual ke Yogyakarta dan Magelang sekitarnya. Selain dijual ke pasar, produk ini juga dijual ke toko grosir dan Indomaret.
Wang si Nawang
Wang si Nawang yang dimiliki oleh bapak Presetyo merupakan usaha keluarga turun temurun dari orang tua Bapak Susanto sendiri, usaha tersebut sudah berusia 20 tahun dan sekarang sudah memiliki 5 pekerja yang masing masing terdiri dari bagian adonan, pencetakan, penggorengan dan pengemasan. Nama toko Wang si Nawang diambil dari nama anak pertama Bapak Susanto sendiri yang bernama nawang kemudian digabungkan dengan kata wang sinawang yang memiliki makna jika dalam memandang sesuatu hal yang terlihat enak tetapi belum tentu enak yang diartikan kita harus selalu bersyukur dalam melakukan suatu hal dan mensyukuri apa yang dianugerahkan oleh yang Maha Kuasa untuk kita dan jangan suka membanding bandingkan suatu hal. Sedangkan untuk tahap pemajuan UMKM tersebut Bapak Susanto terus memberikan inovasi terhadap setiap produk yang beliau jual sehingga produk tersebut tidak tergerus oleh perkembangan zaman seperti memberikan kemasan yang menarik dan kreatif, memberikan label halal terhadap produk yang beliau jual dan membuat sebuah strategi pemasaran dengan cara sering mengikuti pelatihan UMKM yang diadakan oleh pemerintah setempat. Setiap pcs dijual dengan harga Rp12.000,- (2021)
Gambar
Resep & Bahan
Cara Pembuatan
Narasumber
Relasi Budaya
Lokasi