(Narasi oleh Taufik Wahyono dan Abdul Majid)
Narasi
Slametan Weton
Bancakan merupakan bagian dari slametan atau syukuran yang diadakan sebagai bentuk rasa syukur untuk memperingati kelahiran atau weton anak. Weton adalah gabungan hitungan hari dikalender Masehi dengan hitungan hari disistem penanggalan Jawa yang terdiri dari lima hari dalam setiap siklus, yaitu Wage, Legi, Pon, Pahing, Dan Kliwon.
Makan Satu nampan
Tradisi bancakan memiliki filosofi yang sudah mengakar dalam masyarakat. Saat makan bersama dalam satu nampan, orang orang duduk mengelilingi nampan. Tidak ada perbedaan apakah anak tersebut anaknya orang kaya atau miskin, apakah orang tua atau muda, semua dianggap sama statusnya. Juga tidak ada rasa jijik saat menyantap makanan bersama, namun justru kegiatan ini yang menarik minat banyak anak-anak dan mampu membangkitkan selera makan mereka. Bancakan biasanya disajikan tidak hanya dalam memperingati kelahiran anak tetapi juga disajikan dalam acara lain-lain seperti genduren, saparan, mitoni dan lain-lain.
Urapan, kreweng
Keluarga atau orang tua yang hendak mengadakan slametan memasak nasi, lauk-pauk, dan sayuran dalam porsi besar untuk acara ini. Sayur yang biasanya ada dalam menu bancakan adalah urapan, dibuat dari sayuran rebus dicampur dengan parutan kelapa muda yang diberi bumbu yang terdiri dari cabe, lengkuas, bawang merah, bawang putih, daun jeruk purut, gula, dan ditambah garam secukupnya. Jika biasanya bumbu urapan dimasak dengan cara dikukus, ada cara memasak urapan yang lebih khas lagi, yaitu parutan kelapa yang sudah tercampur dengan bumbu diulet bersama kreweng (kepingan genteng) yang dibakar sampai membara sampai tercium bau sedap. Sementara lauk yang biasa hadir dimenu bancakan adalah telur rebus.
Dibagi ke tetangga
Nasi, lauk, dan bumbu disajikan di atas nampan besar atau tampah. Anak-anak dan para tetangga diundang untuk ikut makan bersama dalam satu nampan besar tersebut. Sebelum makanan tersebut disajikan, ada sesepuh yang membacakan doa dengan tujuan demi keselamatan si anak. Selain dimakan bersama, makanan bancakan tersebut juga dibagikan pada tetangga dekat dan kerabat dekatnya.
Gambar
Narasumber
- Mbah Parisah, 52 tahun, Dusun Kalitengah RT 07/ RW 02, Desa Giritengah