Makna “ΛT” pada Batu Bata

(Narasi oleh aveqaveqjosss & jamilr888)

Narasi

Pada tahun 2014, Bapak Muhammad Syukron Makmun (35 tahun) merintis usaha batu bata di Dusun Tegalwangi, Desa Tegalarum. Awalnya, Bapak Syukron mengerjakan usaha batu bata ini sendiri, mulai dari cetak hingga siap dipasarkan. Semakin berkembangnya usaha, kini beliau dibantu 3 orang pekerja.

Alat terpenting dalam produksi batu bata yaitu cetakan. Uniknya, hampir semua cetakan batu bata memiliki tulisan “ΛT” yang menurut para pengusaha batu bata, tulisan ini sudah digunakan sejak dahulu. “ΛT” mempunyai arti “angkat tumplek”.

Pemasaran

Dalam dua bulan. Bapak Syukron (35 tahun) bisa menghasilkan kurang lebih 27.000 batu bata. Dari 27.000 batu bata tersebut, yang dijual berjumlah 25.000 buah, karena sisanya digunakan sebagai pinggiran saat proses pembakaran. Batu bata yang diletakkan di pinggiran sifatnya belum matang, sehingga untuk menjaga kualitas dan kepuasan pelanggan maka tidak ikut dijual. Wilayah pemasaran batu bata Bapak Syukron meliputi area Borobudur, Purworejo, dan Yogyakarta dengan harga 600-700 rupiah (th 2021) per batu bata.

Proses pengangkutan biasanya menggunakan pikap atau truk. Namun tergantung juga pada pembeli apakah ingin diantar sampai lokasi atau tidak. Jika ingin sampai lokasi maka perlu mencari transportasi. Jika tidak, maka cukup menyiapkan tenaga untuk memindahkan batu bata dari lokasi pembakaran ke kendaraan.

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Bapak Muhammad Syukron Makmun, 35 tahun, Dusun Tegalwangi, Desa Tegalarum

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...