(Narasi oleh Diyah Nur Arifah)
Narasi
Berdiri sejak 4 juli 1997 yang lalu dan merupakan organisasi seni yang didirikan untuk pembelajaran tentang seni pertunjukkan, seni rupa maupun seni media rekam oleh Lukman Fauzi, 47 tahun dari Dusun Bogowanti Lor Borobudur. Berawal dari sebuah kegelisahan ketika di Desa Borobudur belum ada sanggar tari yang dapat dipergunakan untuk tempat menuangkan ekspresi tarinya, maka dibuatlah sanggar ini dengan hanya sebuah nama dulunya tanpa memiliki lokasi yang pasti, yang penting jalan dulu kata beliau.
Perjalanan Pak Lukman
Menurut Bapak Lukman, BSSA merupakan urat nadinya, ”saya itu yo sasan aji, sasana aji itu ya saya” katanya sambil tersenyum. Ketika masih di bangku kuliah di ISI Yogyakarta sudah mulai membantu berbagai macam kesenian di Borobudur dan Kabupaten Magelang tepatnya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Magelang sebagai volunteer di bidang kebudayaan tahun 1998. Di Yogyakarta pun sudah banyak terlibat dalam berbagai event dari organisasi seni terkenal seperti Padepokan Bagong Kusudiarjo, Sanggar Natya Lakshita dan Bale Tari Wasana Nugraha bahkan dengan sanggar Padnecwara dari Jakarta hingga tahun 1999. Hal yang paling berkesan baginya adalah membantu membuat kesenian rakyat di Bale Tari Wasana Nugraha dalam salah satu event, di Kampus ISI Yogyakarta dengan nama Barong Jangguk yang merupakan kesenian baru gabungan dari Barongan, Jaranan dan Angguk oleh Bapak Supriyadi PW. Sejak Lulus dari ISI Yogyakarta, tahun 1999 beliau tidak langsung berkiprah di Borobudur melainkan masih berproses kesenian di Yogyakarta dan sekitarnya hingga tahun 2000.
Samba Wahareng Boro
Dari pengalaman ini beliau kembali ke Desa Borobudur dan berkiprah di desa dengan mendirikan paguyuban kesenian rakyat se-Kecamatan Borobudur dengan nama Sambya Wahareng Boro, kemudian pada tahun 2002 menjadi Bhumi Sambhara Budhara bersamaan dengan sanggar yang dibuatnya. Perjalannya sebagai pelaku seni sudah menghasilkan berbagai karya sejak berkiprah di Borobudur seperti: Sendratari Bhumi Sambhara Budhara, Adeging Masjid Demak, Babad Kraton Demak Bintoro, Sendratari Maitrakanyaka dan Sendratari Maitribala.
BSSA sempat mengalami masa Vakum selama 10 tahun karena beliau mendapat pekerjaan di Kedutaan Besar Indonesia di Myanmar selama 3 tahun dan di Kedutaan Besar Indonesia di Riyadh selama 6 tahun dari tahun 2009-2019. Namun beliau masih berkarya walaupun bekerja di luar negeri dengan membuat karya tari dan musik di beberapa event kedutaan.
Gambar
Lokasi
[Map
Narasumber
- Bapak Lukman, Pelaku Budaya, Dusun Bogowanti Lor Desa Borobudur