Narasi

Serangga yang sering dianggap mengganggu, kini menjadi manfaat bagi warga Desa Bigaran. Salah satu yang mendapat manfaat itu adalah Bapak Teguh dari Dusun Dawung, usia 60 tahun, beliau memilih untuk memulai budidaya lebah klanceng sejak tahun 2018. Awalnya beliau adalah pencari pakan burung, pengikat burung dan semut ngangkrang. Karena semua itu sudah sulit dicari, maka beliau beralih membudidaya lebah klanceng. Madu klanceng yang dihasilkan lebah klanceng ini bisa berguna untuk jamu kesehatan. Menurutnya jika anak kecil batuk dan panas bisa manjur bila minum madu klanceng ini. Caranya madu dicampur dengan kencur. Kencur tersebut diparut, kemudian diperas dan dicampur dengan madu. Madu klanceng bukan hanya untuk orang sakit saja, bisa juga untuk orang yang sehat dan baik dikonsumsi setiap hari.

Proses dalam budidaya klanceng dianggap juga tidak terlalu sulit

Lebah klanceng hanya butuh lingkungan yang baik, diamankan dari pemangsa seperti semut dan hewan lainnya. Lebah klanceng aman dipelihara karena tidak menyengat, hanya didiamkan saja selama beberapa bulan dan tidak perlu diberi pakan atau diberi campuran apa pun.

Bapak Teguh menjual Madu klanceng dengan harga sekitar Rp. 75.000 per botol dengan ukuran 140 ml. Sedangkan untuk botol ukuran lebih besar seperti ukuran 460 ml bisa mencapai Rp. 200.000.

Untuk cara pembuatan madu dari lebah klanceng perlu waktu kurang lebih 6 bulan untuk menghasilkan madu yang baik. Madu klanceng berwarna agak gelap dengan perpaduan rasa manis, asam atau pahit. Cara memanen madu klanceng nya adalah mengambil sarang lebah, kemudian diperas dan disaring menggunakan kain lalu dimasukkan kedalam botol.

 

Gambar

Lokasi

 

Relasi Budaya

  • Pengetahuan tradisional; madu sebagai lanceng/klanceng sebagai salah satu bahan jamu

 

Narasumber

  • Pak Teguh, Peternak Lanceng, 60 th; Beternak lanceng sejak 2018 dari awalnya awalnya sebagai pencari pakan burung, pengikat burung dan semut ngangkrang.

 

Sumber lain

 

Dari Kanal

Ulasan...