(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)

Narasi

Bapak Dwi Santoso (45 tahun) Dusun Srigentan, Desa Wringinputih menjelaskan bahwa penanaman pohon pisang dapat dilakukan dengan cara memisahkan pohon pisang muda dari gerombolannya. Kemudian pohon pisang muda tersebut ditanam pada lubang dengan kedalaman kurang lebih 50 cm, dengan jarak tanam sekitar 2 sampai 3 meter dari pohon satu ke pohon lainnya. Pohon pisang akan mati setelah berbuah. Hal ini dikarenakan batang pisang terdiri dari pelepah-pelepah daun dan pohon intinya berada ditengah-tengah.

Budidaya pohon pisang memiliki banyak manfaat bagi kehidupan seperti, buahnya bisa dijadikan makanan ringan seperti ceriping atau selai pisang, daunnya sebagai alat pembungkus makanan, daun keringnya untuk membungkus gula jawa, pelepahnya sebagai bahan kerajinan seperti tali, tas, dan keranjang tembakau, batang atau tulang daun pisang digunakan untuk mainan anak-anak, dan batang pisang digunakan sebagai tempat menaruh atau menancapkan wayang kulit atau sebagai alas untuk memandikan orang meninggal.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Bapak Dw Santoso, 45 tahun, Petani pisang, Dusun Srigentan Desa Wringinputih

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...