Pak Suwaji ngarit-desa Bigaran Borobudur

Pak Suwaji ngarit untuk pakan ternak kambingnya

Narasi

Kita mungkin sudah mengenal alat bernama arit atau malah mungkin ada dalam benak beberapa diantara kita yang tidak tau arit itu apa dan tidak pernah memegang atau menggunakan alat ini. Yuk kita mengenali lebih jauh mengenai alat ini dan kegunaannya.

Ngarit (Ngaret)

Siang itu saya mendatangi Pak Suwaji, berumur 63 tahun, salah satu warga Dusun Bigaran yang saat itu sedang melakukan kegiatan ngarit atau mencari rumput menggunakan arit. Arit merupakan sebuah alat berbentuk sabit yang tajam di salah satu sisinya. Pak Suwaji biasanya ngarit di tanah miliknya. Menurutnya untuk mendapatkan hasil rumput yang banyak, ngarit bisa dilakukan kurang lebih 15 menitan. Rumput yang telah didapatkan ini kemudian dimasukkan ke dalam kandang kambing yang dimilikinya. Pak Suwaji biasanya ngarit sedikitnya 2 kali sehari untuk dimakan oleh kambingnya. Beliau mengarit sudah dilakukan sejak tahun 1980 an atau sejak beliau memiliki kambing yang dipelihara di kandang sendiri. Berdasarkan pengamatan dan pernyataan dari Pak Suwaji, cara ngarit yaitu pertama dengan memegang rumput sedangkan arit digerakkan mengarah pada rumput, digesek gesek ke rumput sehingga rumput bisa terpotong.

Ngasah Arit

Ngasah arit adalah kegiatan menajamkan sabit yang akan digunakan untuk ngarit atau mencari rerumputan. Alat yang digunakan untuk mengasah disebut wungkal. Menurut Bapak Suwaji, umur 63 tahun, dari Dusun Bigaran, wungkal zaman dulu berukuran lebih besar dan terbuat dari batu asli wungkal. Sedangkan wungkal yang digunakan Bapak Suwaji sekarang berukuran lebih kecil dan dibuat dari batu halus. Wungkal diletakkan di atas tanah dan ditambah alas kayu untuk menopang wungkal.

Kegiatan ini dilakukan setiap arit akan digunakan. Tujuan mengasah arit agar arit yang digunakan lebih tajam sehingga akan lebih memudahkan saat memotong rumput. Cara mengasah arit menggunakan wungkal adalah dengan menggesek arit pada wungkal kemudian diberi sedikit air.

Gambar

Relasi Budaya

Narasumber

  • Pak Suwaji, 63 tahun, petani desa Bigaran; Mendapatkan pengetahuan tradisional penggunaan arit dari orang tuanya secara turun temurun

Sumber Lain

 

Dari Kanal

 

Ulasan...