(oleh Mifti Anjani dan Erwanudin)
Narasi
Mbah Tukirah, seorang warga Dusun Nalan II, yang berprofesi sebagai petani berusia 70 an tahun bercerita bahwa Domponen merupakan penyakit yang disebabkan oleh hewan bernama Dompo. Dompo adalah hewan kecil-kecil seperti rayap. Meskipun memang ada penjelasan secara ilmiyah tentang penyakit dompo ini, tetapi masyarakat desa kenalan masih mempercayai bahwa hewan dompo itu menyebabkan seseorang menderita penyakit dompo. Sehingga dari para orang tua memberikan anjuran setiap kali seseorang bertemu dengan kerumunan dompo harus meludahi dompo tersebut, meskipun ludah tersebut tidak mengenai hewan tersebut sedikitpun.
Ciri-ciri dari penyakit ini adalah munculnya bintil-bintil pada permukaan kulit, pada bintil-bintil tersebut juga mengandung air di dalamnya, selain itu pada permukaan kulit yang muncul bintil-bintil tersebut akan terasa sangat sakit seperti tertusuk-tusuk.
Cara mengobati penyakit domponen, bisa menggunakan obat medis dan membeli di apotik. Tetapi ada cara unik yang sampai saat ini masih dipraktekkan oleh masyarakat ketika terkena penyakit dompo. Saat itu kami bertanya pada Mbah Tukirah, caranya bagaimana mbah? Beliau menjawab, dengan cara diludahi, diludahi oleh orang yang dulu sebelumnya sudah pernah menderita penyakit tersebut. Jika ingin lebih mujarab, ludah tersebut sebaiknya ludah ketika bangun tidur sebelum orang yang meludahi turun dari tempat tidurnya.
Gambar
Narasumber
- Mbah Takirah, Sesepuh desa Kenalan