(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)
Narasi
Ibu Siti Maesaroh (46 tahun) adalah warga Dusun Karangjati Desa Wringinputih. Beliau sudah membuat jamu sejak tahun 2012. Alasannya menjual jamu yaitu untuk menafkahi keluarganya. Selain berjualan jamu, beliau juga bekerja sebagai tukang pijat. Sebagian bahan-bahan yang digunakan untuk membuat jamunya beliau tanam sendiri seperti kunir dan kencur sedangkan rempah-rempah yang lainnya beliau beli di pasar. Ibu Siti menjual jamunya dari jam 7 pagi hingga jam 11 pagi di pasar dan juga di sekeliling rumahnya. Semuanya beliau lakukan sendiri, mulai dari meracik, membuat, hingga menjual jamu.
Jamu yang dijual adalah kunyit asem, beras kencur, paitan yang dibuat dengan bahan dasar (kayu secang, sambiloto, temulawak, adas, cabe, cengkeh), dan cabe puyang yang berfungsi untuk menghangatkan badan. Satu gelas jamu yang Ibu Siti jual diberi harga Rp.2.000.- (th 2021) Untuk proses pembuatan jamu sendiri memakan waktu 1,5 jam. Ibu Siti Maesaroh umumnya membuat jamu sejak pukul 4.30 pagi hingga jam 6 pagi.
Adapun resep yang diturunkan Ibu Siti dalam proses pembuatan jamu beras kencur diawali dengan merendam beras dan kencur yang dicuci bersih. Beras kemudian ditumbuk hingga halus selanjutnya kencur dimasukkan dan ditumbuk sampai halus. Kemudian beras dan kencur yang telah halus diberi air, diperas, disaring, dan terakhir dicampur gula merah yang sudah direbus. Untuk pembuatan kunyit asem sendiri diawali dengan kunyit yang ditumbuk hingga halus, kemudian menyiapkan asam jawa yang direndam dengan air hangat. Setelah kedua bahan tersebut dicampur, diberi air dan sedikit garam, lalu disaring. Kendala yang dialami oleh beliau adalah jika musim hujan datang, beliau kesulitan untuk menjualkan jamunya.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Ibu Siti Maesaroh, 46 tahun, pembuat jamu tradisional, Dusun Karangjati Desa Wringinputih.