(Narasi oleh Haidar Imama dan Habib Safrodin)

Narasi

Kali Kulon merupakan sebuah sendang di Dusun Sidengen, tepatnya pojok barat Dusun Sidengen Selatan. Kali Kulon sendiri merupakan tempat pamoksan dari Mbah Suro Dipo yang merupakan orang paling sakti di daerah tersebut. Moksa sendiri memiliki arti menghilang bersama jasadnya. Dahulunya di Kali Kulon terdapat sebuah pohon gayam yang cukup besar dengan diameter + 2 meter. Selain itu juga diyakini menyimpan beberapa benda pusaka seperti keris, bokor emas, dan selendang.

Kali Kulon ini merupakan kolam alami yang berisi sumber mata air yang memberi kegunaan beraneka ragam bagi makhluk hidup. Tempat ini merupakan patirtan (mata air yang dianggap suci) yang digunakan pada zaman kerajaan dan masih lestari sampai sekarang. Pada masanya difungsikan sebagai tempat pemandian. Selain sebagai tempat pemandian, sendang ini juga digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci, tempat mengangsu (mengambil air untuk dibawa pulang) untuk memasak, minum, dll. Air dari Kali Kulon ini juga banyak digunakan untuk berbagai keperluan pengunjung sesuai dengan keyakinan masing- masing, seperti jamasan (mencuci) pusaka, pengobatan, dll.

Pada saat ini kolam yang dulunya digunakan untuk mandi sekarang hanya digunakan oleh beberapa orang setelah robohnya pohon gayam, sehingga mengakibatkan debit air yang dulunya tak pernah surut kini berkurang sesuai dengan musim yang ada. Selain itu sebagian dari warga kini telah mempunyai sumur. Sedangkan penyebab robohnya pohon gayam dan surutnya debit air di Kali Kulon, diyakini karena ketiga pusaka tersebut diambil oleh seseorang dari luar daerah.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...