(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)

Narasi

Kubro siswo merupakan kesenian rakyat di Dusun Ringinputih yang berdiri pada tanggal 7 januari 1989 dengan nama Wargo Siswo. Kesenian tersebut merupakan atraksi tari dan permainan sekaligus tontonan yang mengandung tuntunan dalam kehidupan. Dimulai dari kehidupan fisik, mengajak berolahraga, bersenang-senang untuk bahagia, mengajak melestarikan kebudayaan, memperdalam  ilmu agama, dan mengajak untuk beribadah. Semua ini dikemas dengan lagu dan gerak yang diiringi alat musik tradisional, seperti jedor, dodog, dan bende. Dengan kesenian kubro siswo ini sebagai salah satu cara untuk menyebarkan agama Islam. Umumnya pemainnya adalah laki-laki pemuda desa dan kesenian ini biasa ditampilkan di acara syukuran dan beberapa acara desa seperti nikahan dan hajatan.

Berdasarkan penuturan Sumpeno (42 tahun) para penari dari kesenian kubro siswo begitu senang bisa terlibat dalam kesenian ini, karena selain dapat menuangkan bakat seni tari di dalam kesenian tersebut Mereka juga bisa ikut serta menyebarkan agama Islam dengan lantunan atau nyanyian dalam kesenian tersebut. Di group kesenian kubro siswo pernah mengalami pasang surut di sebabkan kekurangan penari. Penyebab dari kurangnya penari karena ada beberapa personil yang masih remaja pergi ke kota untuk bekerja. Untuk menangani hal tersebut lantas ketua kesenian tersebut punya solusi untuk melatih anak-anak yang masih SD dan SMP dengan maksud supaya kesenian tersebut ada regenerasinya. Hambatan yang sering dialami, yaitu jika ada undangan untuk pertunjukan kesenian pada musim penghujan. Kalau hambatan dari dalam ialah sering kali kekurangan penari yang mengakibatkan formasi dalam tarian tersebut kurang lengkap.   

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Sumpeno, 42 tahun, pemerhati budaya, Desa Wringinputih

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...