(Narasi oleh Jiyomartono dan Nurudin)
Narasi
Pak Agus (43 tahun) membuka warung makan Mangut Beong sejak tahun 2015. Untuk ikan Beong sendiri yang akan dia jual didapatkan dari Sungai Progo dan sebagian didapat dari hasil ternakan. Usaha ini dibantu oleh istri Pak Agus yang bertugas mengolah atau memasak ikan Beong. Berkat kerja kerasnya, mangut beong kini memiliki dua cabang. Sebagian besar pengunjung atau konsumen di mangut beong merupakan wisatawan yang datang dari luar kota maupun luar negeri. Kendala yang ia alami selama membuka warung makan adalah saat musim susah atau musim kemarau. Musim kemarau menyebabkan air sungai atau kali surut yang membuat ikan susah untuk didapatkan. Tetapi Bapak Agus selalu mendapatkan stok ikan yang cukup untuk warung makannya. Untuk penjualan, Bapak Agus memanfaatkan media sosial dan juga warga setempat atau dari mulut ke mulut. Bapak Agus berharap, mangut beong bisa menjadi kuliner khas Borobudur hingga nanti, agar wisatawan yang datang kesini masih bisa menikmati makanan khas Borobudur yaitu Mangut Beong.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Bapak Agus, 43 tahun, pemilik warung makan mangu Beong, Desa Wringinputih