(Narasi oleh Rangga Tsalisul A. dan Loh Sari Larasati)
Narasi
Manunggal Angklung Borobudur didirikan pada Tahun 2016. Awal mula berdirinya diawali dari Bapak Nurudin yang ingin mendirikan kesenian dayak. Namun, saat itu masyarakat kurang mendukung sehingga beberapa alat musik yang telah dibeli tidak terpakai. Melihat adanya potensi alat musik yang tidak digunakan, Bapak Nurudin memanfaatkannya untuk dijadikan sebagai musik angklung. Memainkan alat musik angklung perlu menggunakan perasaan. Sehingga dalam memainkannya tidak menghafalkan notasi tertentu.
Beberapa lagu yang dimainkan oleh manunggal angklung yaitu campursari, dangdut, dan pop. Lagu campursari merupakan lagu yang paling banyak diminati oleh masyarakat. Jumlah pemain musik angklung terdiri dari 10 orang dengan pembagian 2 orang sebagai penyanyi dan 8 orang sebagai pemusik. Alat musik yang digunakan antara lain angklung, ketipung, kendang, drum, orgen, gambang, dan ecek-ecek. Pemain musik Manunggal Angklung rata-rata memiliki usia kategori dewasa. Saat memainkan alat musik atau pentas, mereka akan menggunakan kostum sesuai tema kegiatan. Dalam pementasan, harga sekali tampil ditentukan oleh jarak dari rumah.
Gambar
Narasumber
- Nurudin, 58 tahun, dusun Bejen desa Wanurejo