Cerita dibalik Masjid Tiban yang Sakral
(Narasi oleh Beni Purwandaru dan Tatak Sariawan)
Narasi
Menurut Mbah Kromo, sesepuh dusun Brangkal yang sekarang sudah menginjak kepala tujuh ini bercerita bahwa Masjid Tiban merupakan masjid tertua di Desa Candirejo. Masjid tersebut berlokasi kurang lebih 100 meter sebelah Selatan tidak jauh dari Sendang Bunder. Dan dinamakan Masjid Tiban yang artinya tiba-tiba ada, atau orang-orang tua dahulu bilang bahwa ketika mereka mengetahui masjid tersebut tiba-tiba sudah ada dan tidak tahu siapa yang membangunnya. Dan seiring berjalannya waktu Masjid Tiban dinamakan masjid Baitul Awwal yang artinya rumah Allah yang paling awal.
Beratap ijuk
Menurut cerita Mbah Kromo bahwa pada masa kecil beliau, keberadaan masjid tersebut berbahan kayu dan beratapkan ijuk. Dan masjid tersebut sangatlah werit. Menurut cerita beliau, dulu pernah ada warga yang lewat di samping masjid dengan naik kuda terjatuh dari tunggangannya dikarenakan tidak mau turun dari kudanya saat melewati masjid, dan banyak anak muda ketika tidur di masjid tersebut namun dalam keadaan najis maka mereka akan terbangun tiba-tiba sudah berada di bawah rerimbunan bambu.
Temuan patung
Masjid ini dipercaya memang sakral, hingga banyak orang percaya bahwa siapa saja yang mempunyai hajat dan tirakat di masjid tersebut bisa terkabul apa yang mereka hajadkan, Kemudian bukti peninggalan sejarah yang lain adalah banyak ditemukannya patung-patung Hindu yang terpendam di lereng tebing Sungai Progo dekat masjid tersebut.
Gambar
Lokasi
-7.6208468,110.22719
Narasumber
- Mbah Kromo, 70 tahun, sesepuh desa, dusun Brangkal desa Candirejo