(Narasi oleh: Andy Anssah dan Vinanda Febriani)
Narasi
Mauludan merupakan momentum perayaan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Biasanya, masyarakat melaksanakan pengajian, mujahadah, dan juga pembacaan syair maulid di masjid, seperti yang dilaksanakan oleh masyarakat di dusun Kurahan. Bersama kami, Pak Ashuri yang merupakan tokoh dusun Kurahan, menceritakan tentang tradisi-tradisi yang dilaksanakan tatkala menyambut bulan Maulud. Tradisi ini dilaksanakan pada tanggal 1 sampai 12 bulan Maulud. “Kalau pas perayaan maulud itu biasanya mengadakan pengajian untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Selain itu, ada juga Al-Barzanji, yaitu syair yang bercerita tentang sejarah kehidupan Nabi. Selain itu juga dengan pertunjukan seni,” jelas pria itu.
Perayaan mauludan biasa dilakukan di masjid dengan diramaikan seni musik rebana dari masyarakat dusun. Sebagian besar masyarakat yang mengikuti adalah kaum pria. Adapun kaum perempuan (ibu-ibu), biasanya juga ikut merayakan di masjid, kadang-kadang juga di musala, begitu pula dengan anak-anak.
“Kalau pribadi saya saat melaksanakan kegiatan tersebut tidak merasa ditekan, dipaksa atau yang lain, tetapi atas kehendak sendiri. Sebagai bukti cinta kita terhadap Kanjeng Nabi,” lanjutnya. Adapun saat pengajian Maulud, biasanya masyarakat mengundang Ustadz dari luar daerah. “Tapi kebanyakan wilayah Jogja-Jawa Tengah”, pungkas dia.
Gambar
Narasumber
- Pak Ashuri, Dusun Kurakan