(Narasi oleh: Andy Anssah dan Vinanda Febriani)

Narasi

Zaman dulu, gelar Kiai sering disematkan terhadap seseorang yang Sakti. Demikian pula gelar yang disematkan terhadap Mbah Sendoko. Mbah Pawirodirno (91) menceritakan tentang sosok Kiai Sendoko, yang menjadi cikal bakal berdirinya kesenian tradisional Kuda Sendoko.

Alkisah, pada ratusan tahun lalu, Mbah Sendoko merupakan murid dari Mbah Mito (cikal bakal dusun Kretek). Suatu ketika, Mbah Sendoko kehausan lalu meminta kepada Mbah Mito untuk memetikkan kelapa muda.

Nek kowe pancen ampuh temenanan, aku ngelak, tulung opekno degan (Kalau Kamu memang betul-betul pandai, Aku haus, tolong bukakan degan)”, kata Mbah Pawiro memperagakan ucapan Mbah Sendoko yang kala itu menantang Mbah Mito.

Mbah Mito pun mengiyakan tantangan Mbah Sendoko tersebut. Tak lama kemudian, beliau mengambil sebilah pisau, kemudian pisau tersebut melayang ke pohon kelapa, lantas membabat habis kelapa yang ada di pohon tersebut.

“Ya kalau begitu caranya, itu merusak!” tutur Mbah Sendoko.

“Kalau begitu sekarang kamu, aku juga haus. Tolong petikkan kelapa muda,” Mbah Mito balas menantang.

            Tanpa basa-basi, Mbah Sendoko pun mendekati pohon kelapa, lalu berbisik lirih kepada pohon tersebut.

“Ini temanku kehausan dan minta kelapa muda satu, mentelung O aku mau petik satu,” ucap Mbah Sendoko.

            Tak disangka-sangka, pohon kelapa itu seolah mendengar perintah dari Mbah Sendoko. Pohon itu merunduk, sehingga Mbah Sendoko bisa memetik satu buah kelapa muda untuk Mbah Mito.

Itulah awal mula Mbah Sendoko mendapat gelar Kiai, lantaran keampuhan/kesaktiannya.

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Mbah Pawirodirno, 91 tahun, Sesepuh desa, desa Karangrejo

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...