(Narasi Oleh : Elka Hanna Setia dan Fredy Trifani)
Narasi
Nasi bumbung telah dibuat sejak tahun 2018 oleh Ibu Sarwik. Awal mula adanya nasi bumbung adalah karena Desa Kebonsari memiliki balkondes sendiri dan ingin menciptakan sebuah menu yang menjadi khas berbeda dengan yang lain. Desa Kebonsari identik dengan kerajinan bambu, sehingga terpikirlah membuat nasi bumbung, yaitu nasi yang dibuntel dengan daun dan diwadahi ke dalam bambu yang dibelah lalu ditali dengan bahan bambu. Penggunaan wadah bambu yang dibelah agar nasi tidak ambyar atau susah diambil. Nasi yang akan disajikan bisa dibakar atau nasi biasa, dengan ayam bakar dan lauk pauk seperti tempe, tahu, lalapan, dan sambal. Nasi bumbung yang dibuat oleh Ibu Sarwik telah mendapatkan respon positif dari para konsumen yang datang ke Balkondes Desa Kebonsari dan kebanyakan konsumen yang mengunjungi akan memesan nasi bumbung. Pada saat bulan puasa banyak yang memesan nasi bumbung sebagai menu buka puasa. Tidak hanya orang yang datang ke balkondes saja yang memesan, terkadang ada juga orang yang dari luar konsumen balkondes juga memesan. Dengan resep olahan Ibu Sarwik yang enak dan dapat diterima, nasi bumbung menjadi menu khas dari Balkondes Kebonsari. Untuk saat ini karena Ibu Sarwik sudah tidak bekerja di Balkondes Kebonsari, maka menu nasi bumbung belum tersedia lagi di balkondes. Apabila ingin makan nasi bumbung, dapat datang langsung ke rumah Ibu Sarwik di Dusun Gupit, Desa Kebonsari.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Ibu Sarwik, pembuat nasi bumbung, desa Kebonsari