(Narasi oleh Arif Sutoyo dan Nur Kholiq)
Narasi
Perkakas pertanian yang sangat penting dan tidak boleh dilupakan adalah pacul atau cangkul. Pacul adalah alat pertanian tradisional yang terbuat dari lempeng besi tipis dan memiliki gagang panjang yang terbuat dari kayu. Gagang pada pacul (doran) biasanya dibuat menggunakan kayu glugu (kayu kelapa). Para petani menggunakan pacul untuk mengolah tanah, mulai dari menggali, membersihkan tanah dari rumput, hingga meratakan tanah sebelum kemudian diolah kembali. Orang yang sedang mencangkul atau menggunakan cangkul biasa disebut sedang/gek macul.
Macul atau mencangkul adalah salah satu tahapan penting dalam proses bercocok tanam yang dilakukan para petani di Desa Ngargogondo sebelum musim penghujan tiba. Macul dilakukan karena dua tujuan, yaitu membersihkan rumput dan membalik tanah. Membalik tanah yang sebelumnya di atas menjadi di bawah, dan sebaliknya, juga merupakan hal yang penting untuk menjaga kesuburan tanah yang akan ditanami kembali.
Pak Samhari (74 tahun) adalah petani dari Dusun Wagean, Desa Ngargogondo, yang masih melakukan aktivitas macul, mengolah tanahnya agar siap untuk ditanami kembali. Kegiatan macul ini beliau lakukan setiap pagi sampai sebelum waktu dzuhur tiba. Dalam setiap cangkulan paculnya, Pak Samhari membalik tanah yang di atas ke bawah, dan tanah yang di bawah ke atas, agar kebaikan masing-masing bagian selalu memberi manfaat terbaiknya.
Gambar
Narasumber
- Mbah Samhari, 74 tahun, Dusun Wagean Desa Ngargogondo.