(Narasi oleh Mustofa dan Zam Zamil Huda)

Narasi

Bekam

Untuk mengetahui mengenai pengobatan dengan bekam ini saya mendatangi kediaman Bapak Abdul Jabar yang juga merupakan seorang ahli bekam di Desa Giripurno. Beliau mempelajari bekam semenjak tahun 1996. Kemudian Bapak Abdul Jabbar bercerita jika bekam ini merupakan pengobatan secara islami dan juga merupakan salah satu ibadah sunah. Setidaknya dalam setiap 40 hari umat islam disunahkan untuk berbekam, jika tidak memungkinkan maka dapat setiap 120 hari atau 4 bulan sekali.

Bekam merupakan teknik pengobatan dengan mengeluarkan darah yang kotor (darah yang tua dan belum mati) dengan menggunakan perlengkapan diantaranya alat kop dan jarum. Bekam dapat menyembuhkan berbagai penyakit bahkan dapat mengusir roh jahat atau makhluk halus yang merasuki manusia.

Untuk seorang muslim sebelum berbekam disunahkan membaca Syahadat dan Sholawat. Kemudian Hajjam, sebutan untuk ahli bekam, akan membaca doa-doa tertentu kepada Allah SWT. Seorang Hajjam tidak diperbolehkan untuk memberitahukan nama penyakit kepada orang yang berbekam agar orang tersebut tidak ketakutan.

Gurah

Gurah merupakan teknik pengobatan untuk menjaga kesehatan atau merawat kesehatan dari dada sampai kepala. Bapak Abdul Jabbar juga merupakan seorang ahli Gurah di Desa Giripurno. Sesuai dengan keterangan beliau, ada tiga versi gurah berdasarkan bahan pemicu yang digunakan. Yang pertama dengan telur, yang kedua dengan akar-akaran, dan yang ketiga dengan cabai.

Pada saat menggurah, bahan pemicu akan diteteskan di bagian lubang hidung. Beberapa saat kemudian lendir yang berada di bagian dada, tenggorokan dan kepala akan keluar. Setelah bergurah biasanya akan ada sedikit efek tidak enak tenggorokan karena lendir habis, namun dalam beberapa hari kemudian akan membaik.

 

Pijat Mbah Rebo

Di Dusun Jombor ada seorang tukang pijat yang bernama Rebo atau lebih akrab dengan nama Mbah Rebo. Untuk mengetahui lebih lanjut saya mengunjungi kediaman beliau di dusun Jombor RT 002 RW 002. Beliau merupakan seorang petani yang kini berusia 53 tahun.

Mbah Rebo mendapatkan kemampuan pijat bukan karena belajar pijat, akan tetapi lebih karena semacam wahyu dari Tuhan Yang Maha Esa. Selain karena sayah atau lelah, orang yang datang karena mendapatkan sawan. Menurut beliau, sawan ada bermacam-macam, ada sawan mayit, sawan nganten, sawan bayi, sawan ndalan, dan sebagainya. Sawan sendiri merupakan sejenis jin yang jika mengenai manusia akan menempati darah yang diam yang kemudian menyebabkan tidak enak badan.

Untuk menghilangkan sawan tersebut, menurut Mbah Rebo, orang yang terkena harus dipijat namun pemijatanya tidak boleh menggunakan alat, harus langsung dengan tangan. Beliau menegaskan, jika menggunakan alat maka sawan tersebut tidak akan terlacak. Oleh karena itu Mbah Rebo tidak menggunakan alat untuk memijat. Kadang pasien cukup hanya dengan dipijat saja dan tidak menggunakan ritual atau perlengkapan lain. Namun ada juga yang harus ditambah air berkah yang diberi doa-doa. Selain itu, seringkali pasien harus membawa jenis kembang tertentu. Umumnya dengan kembang telon atau kembang tiga warna. Ada juga yang menggunakan kembang boreh atau jenis kembang yang lainnya. Selain kembang, perlengkapan yang digunakan adalah telor ayam jawa.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Bekam dan Gurah ; Abdul Jabbar (46 tahun), Dusun Parakan RT 02/RW 04, Desa Giripurno
  • Pijat tradisional : Mbah Rebo, 53 tahun, Dusun Jombor RT 02/RW 02, Desa Giripurno

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...