(Narasi oleh Nurul Amin H. dan Wasis)

Narasi

Pada pukul 08.00 pagi, saya menemani kk Amin untuk memotong rambut di Dusun Sembungan rumah Mas Prasetyo (33 tahun). Awal mula Mas Prasetyo membuka jasa potong rambut sekitar awal tahun 2008, yang dulunya masih menggunakan alat gunting dan sisir. Seiring berjalannya waktu dan kemajuan teknologi, sekitar tahun 2009 atau 2010 Mas Prasetyo beralih menggunakan alat mesin cukur rambut dengan harga Rp 150.000/satuan sehingga lebih praktis, cepat, dan rapih. Dulunya juga, Mas Prasetyo tidak memasang harga untuk sekali potong atau membayar dengan seikhlasnya. Seiring waktu harga yang harus dibayar sekali potong adalah Rp 8.000/kepala. Ada juga yang membayar dengan harga Rp 10.000 (th 2021) dan tidak mau dikembalikan uang sisanya. Dan kebetulan Mas Prasetyo belajar memotong rambut secara autodidak atau belajar sendiri dari melihat dari temannya waktu mencukur rambut. Secara tidak langsung Mas Prasetyo mahir atau memiliki keahlian dalam bidang seni seperti menggambar kaligrafi dan membentuk pohon bonsai. Semua pangkas rambut itu sama basicnya, hanya saja cara penataannya yang berbeda-beda. Ada 3 alat yang digunakan untuk memotong rambut yaitu alat potong standar yang biasa digunakan secara umum, alat potong trimer yang digunakan untuk finishing atau membuat garis pada rambut karena lebih enak, alat potong sever yang digunakan untuk mencukur jambang, jenggot, kumis, dan membuat rambut menjadi sangat tipis. Mas Prasetyo membuka pangkas rambut pada pukul 08.00 pagi – 16.00 sore. Dan setiap hari kamis tempat pangkas rambutnya tutup.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Mas Prasety, 33 tahun, Tukang pangkas rambut, Dusun Sembungan Desa Kembanglimus

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...