(Narasi oleh Mustofa dan Zam Zamil Huda)

Narasi

Rumah kampung adalah rumah yang hanya memiliki atap di kedua penjuru saja, yakni depan dan belakang. Konstruksi rumah ini berbentuk persegi panjang dengan ketinggian yang bervariasi. Rumah kampung merupakan jenis rumah yang paling banyak dimiliki oleh warga masyarakat. Bentuknya sangat sederhana, relatif mudah dibuat, dan lebih murah. Rumah kampung umumnya digunakan sebagai omah pawon atau dapur, meski banyak juga yang menggunakannya sebagai rumah utama.

Saka & Blandar

Rumah kampung terdiri dari 20 saka atau tiang penyangga. Ke-20 saka tersebut adalah 4 saka guru, 4 saka goco, 4 saka pinggir, dan 4 saka jogo satru. Sedangkan blandar (belandar) yang digunakan berjumlah 6 buah, yakni  blandar molo, blandar tengah, blandar pinggir, dan blandar jogo satru. Panjang dari ke-5 jenis blandar tersebut sama panjang, hanya dengan berbeda ukuran tebal dan lebarnya. Setiap saka pada bagian bawah diberi alas dari batu yang disebut dengan nama umpak.

Tutup Keong

Pada bagian 4 saka guru dihubungkan dengan 2 pengeret, 2 kolong, dan 2 kili yang menyangga 2 blandar tengah serta 2 mander yang dipasang di bagian tengah pengeret untuk menyangga blandar molo. Kemudian pada setiap pasang saka goco juga dihubungkan dengan 2 kolong dan 2 pengeret yang juga menopang 1 mander pada setiap pasangnya. Rumah kampung tidak memiliki atap pada sisi kanan dan kiri, oleh karena itu pada bagian yang berada di atas saka goco diberi penutup yang terbuat dari anyaman bambu maupun dari kayu, penutup ini dikenal dengan istilah tutup keong.

Omah Gedhek

Rumah kampung terdiri dari beberapa macam. Pertama, rumah kampung yang seperti di atas dan pintu utama terletak pada bagian depan sebaris dengan saka pinggir. Pada jenis rumah ini bagian saka jogo satru terdapat di depan pintu dengan panjang blandar yang sama dengan blandar yang lainnya. Kedua, rumah kampung yang pintunya berada di pinggir sebaris dengan saka goco. Pada jenis rumah ini, bagian saka jogo satru  juga terdapat di depan pintu tersebut dengan panjang blandar jogo satru sepanjang jarak saka pinggir dengan saka pinggir yang lainnya. Ketiga, rumah kampung yang paling sederhana. Jenis rumah ini kadang tidak menggunakan saka jogo satru, dan kadang tidak menggunakan saka pinggir. Rumah jenis ini lebih dikenal dengan omah gedhek, dengan sebagian besar dindingnya terbuat dari anyaman bambu.

 

Gambar

Narasumber

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...