(oleh Mifti Anjani dan Erwanudin)

Narasi

Sawan, mungkin bagi orang jawa penyakit ini sudah bukan hal asing yang didengar. Bisa dikatakan menjadi penyakit yang lumrah di rasakan masyarakat desa Kenalan. Anehnya, penyebab dari sakit ini momen khusus. Penyebabnya ada dua hal, yang pertama adalah orang menikah dan yang kedua adalah orang meninggal. Sehingga sawan pun juga terbagi menjadi dua jenis, sawan manten dan sawan mayit.

Sawan manten

Menurut cerita Mbah Tukirah, seorang sesepuh dari Dusun Nalan II berusia 70 an tahun, sawan manten disebabkan adanya prosesi pernikahan penderita bisa jadi orang yang menghadiri ataupun tetangga dekat yang tidak datang di acara tersebut.  Ciri-cirinya adalah seseorang merasa seperti masuk angin, tubuh terasa lemas lunglai, dan daun telinga terlihat layu. Sedangkan untuk sawan mayit terjadi ketika ada orang yang meninggal, ciri-cirinya sama seperti yang sawan nganten. Bedanya pada sawan manten menurut narasumber sakit yang dirasakan lebih parah, dan badan seperti sangat kecapekan, dan seperti butuh baru melakukan baku hantam.

Untuk obatnya tentu juga hal yang istimewa, sebab penyakitnya pun bersumber dari hal yang yang tidak biasa. Obat dari sawan manten bisa menggunakan beberapa hal berikut:

  • Pupur/bedak manten
  • Kembang nganten
  • Baju yang dipakai manten

Jika terkena sawan manten dari ketiga hal tersebut bisa dipilih salah satu saja. Pupur digunakan seperti biasanya, di balurkan ke tubuh si pasien. Kembang digunakan dengan cara dimasukan kedalam air kemudian airnya digunakan untuk mandi. sedangkan baju digunakan untuk menyelimuti tubuh si orang yang terkena sawan tersebut.

Sawan mayit

Kemudian mengenai sawan mayit, memang sedikit horror, bagaimana bisa orang yang telah meninggal memberikan dampak sakit bagi orang yang masih hidup padahal bukan penyakit menular, bukan penyakit keturunan. Seseorang bisa terkena sawan ini biasanya dari orang yang melakukan layat, di rumah orang yang meninggal tersebut. Nah obat yang digunakan untuk menyembuhkan sawan mayit diambil dari hal yang digunakan oleh si mayit sendiri, ada dua hal:

  • Menggunakan kain (biasanya jarik) yang digunakan untuk menutupi tubuh si mayit sebelum dikebumikan. Jarik ini digunakan untuk menyelimuti orang yang terkena sawan.
  • Tanah, tanah dengan spesifikasi yang tadi terkena air yang digunakan untuk memandikan jenazah atau mayat. Tanah ini digunakan untuk dicampurkan dalam air yang digunakan untuk mandi penderita sawan

Tanda-tanda Sawan

Menurut narasumber kondisi sawan ini biasa terdeteksi sekitar satu-dua hari setelah orang tersebut terkena sawan itu sendiri.

Gambar

Narasumber

  •  Mbah Tukirah, 70 tahun, sesepuh desa, dusun Nalan II desa Kenalan

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...