(Narasi oleh Muhammad Ja’far Qoir dan Miftakhul Fauzi)

Narasi

Cerita mengenai suatu tempat yang  angker sering ada di perkumpulan masyarakat, baik anak anak, remaja hingga orang tua. Larangan larangan yang melekat dalam cerita pun masih sering dipercaya, namun memang karena ketakutan masyarakat ini yang membuat cerita yang adah bertambah kuat. Ada tempat yang dianggap menakutkan menurut warga Dusun Klipoh, yakni disudut sawah yang waktu musim pana sumber air tetap mengalir, ditutupi dengan lebatnya pohon pisang, dan tidak tersentuh oleh manusia karena kesakralan tempat ini, warga menyebut tempat ini dengan nama sumber.

Tempat bertapa

Sesuai namanya dahulu di sumber ini adalah pusat untuk warga mengambil kebutuhan air, khususnya warga klipoh, diyakini bahwa sumber sudah ada lebih dahulu sebelum adanya nama dusun klipoh. Secara spiritual, kami meminta pertolongan Bapak Koni untuk mencari cerita lebih kuat tentang sejarah sumber dan aktivitasnya, setelah pak koni berkomunikasi dengan “dunia lain”. Bapak Koni kemudian bercerita. Dahulu sumber ini digunakan bertapa oleh salah satu garis keturunan dari Nyai Kalipah (orang yang pertama kali tinggal di tanah dusun, yang sekarang disebut  Klipoh), nama beliau tidak diperbolehkan untuk disebutkan, beliau bertapa dan tinggal di sumber karena dahulu tempat ini memiliki daya tarik yang positif sebagai pusat kebutuhan air bagi  manusia dan hewan pada masanya. Beliau merupakan seorang petani biasa dan juga kehidupan biasa. sebelum sekarang adalah sawah lapang, di tempat itu dulu terdapat suatu kolam kecil yang berisikan air segar dari tanah, hingga bisa langsung diminum tanpa dimasak terlebih dahulu.

Pertapa Moksa

Orang orang merawat sumber ini agar tetap dapat digunakan seperti fungsinya, termasuk “beliau”, diyakini beliau bertapa di dekat sungai dengan tujuan meninggalkan segala hawa nafsu dan memahami apa itu mati dalam hidup atau istilahnya mati sajroning urip. Hingga beliau ini moksa atau menghilang tanpa bekas, maka warga yang mendengar cerita cerita ini berkeyakinan bahwa jiwa “beliau” masih ada di sumber ini dan menjaga sumber dari niat buruk seseorang. Ada pengakuan warga terhadap sumber ini, bahwa mereka pernah mengalami kejadian yang tidak masuk akal, seperti dihadang ular hitam besar ditengah jalan ketika lewat, atau ada orang dengan sengaja menangkap ular di sumber, kemudian mengikat dan memasukan di karung rapat,kemudian diikat ke dahan pohon atas, setelah beberapa saat ularnya menghilang dan ada juga yang melihat sinar sinar panjang beterbangan di malam hari.

Bermimpi

Namun ada orang yang pernah bermimpi bahwa sumber ini terdapat sumber mata air yang tidak terbatas, sumber air besar yang mampu mencukupi masyarakat sampai ratusan bahkan ribuan tahun kedepan, bahkan diminta oleh sosok di mimpi ini untuk membuka kembali sumber dan dikelola guna menjadi pusat kebutuhan air masyarakat Klipoh saat musim panas atau hari hari biasa. Namun tidak ada yang berani untuk menggerakan warga, karena cerita cerita yang ada, sebagian warga sudah terlanjur takut dan mencoba menjauhinya. Dari cerita cerita yang terus berkembang dan tingkat keyakinan manusia terhadap Tuhannya, maka hingga saat ini, wilayah sumber ini tidak ada yang berani menepakkan jejaknya disitu.

 

Gambar

Lokasi

map

Narasumber

  • Bapak Koni, warga dusun Klipoh desa Karanganyar

Relasi Budaya

Sumber Lain

Dari Kanal

Ulasan...