Narasi
Di sore hari saat saya berkeliling menggunakan motor, sekitar pukul 16.00 ada salah satu warga Dusun Sembungan yaitu Bapak Slamet Widodo sedang membersihkan kebunnya. Saya pun diajak untuk melihat-lihat kebunnya. Ternyata banyak sekali tanaman buah yang beliau tanam seperti tanaman buah alpukat, tanaman buah nanas, tanaman jeruk lemon, dan tanaman buah durian. Namun Bapak Slamet fokus dalam budidaya tanaman alpukat untuk dijual. Ada 4 jenis alpukat yang ditanamnya yaitu alpukat jenis miki, alpukat jenis wina, alpukat jenis aligator, dan alpukat jenis kendil. Dan jumlah tanaman alpukat yang dimiliki ada 25 pohon. Bapak Slamet mengatakan kebanyakan orang membeli alpukat jenis aligator dikrenakan rasanya yang lebih maknyus dan buahnya yang lebih besar. Untuk harga setiap jenis alpukat itu berbeda-beda. Untuk alpukat jenis aligator harganya sekitar Rp 30.000/kg dan untuk harga alpukat jenis lokal haranya sekitar Rp10.000 – Rp 15.000/kg. Penanamannya, Bapak Slamaet menggunakan cara stek batang atau sambung pucuk batang karena jika dari biji akan membutuhkan waktu yang sangat lama. Jika media tanah yang digunakan bagus maka hanya membutuhkan waktu 2 tahun untuk menghasilkan calon buah. Alpukat jenis wina sangat rentan rontok daunnya dikarenakan setelah hujan tiba-tiba cuaca berganti sangat panas. Menurut Bapak Slamet, lama proses dari bunga hingga pemetikan buah alpukat adalah 6 bulan ditandai dengan bentuknya yang sudah terlihat bersih seperti ibu hamil yang mau melahirkan yang terlihat cantik. Biasanya alpukat yang akan dijual,akan dipetik jika sudah terlihat tua dan pemetikannya disangga menggunakan batang supaya tidak jatuh yang akan membuat buah menjadi busuk.
Tanaman jeruk lemon biasanya dipanen dari 3 bulan setelah muncul calon buah (bunga ke pentil buah) dan Bapak Slamet menjualnya dengan harga Rp 10.000/kg. Ternyata Bapak Slamet tidak pernah membungkus tanaman buahnya menggunakan plastik, karena tidak tahan dengan limbah plastik yang berjatuhan disekitar tanaman. Dan mengapa tanaman yang dimiliki Bapak Slamet walaupun pendek namun sudah berbuah,hal itu dilakukan dengan rajin memotong pucuknya sehingga memiliki banya cabang batang baru dan mempercepat proses pembuahan. Dan resiko yang diambil,karena batang tanaman yang pendek, jika ada ayam dan tidak sengaja memanjatnya sehingga batangnya patah. Karena Bapak Asih memiliki homestay, sebagai daya tarik wisatawan untuk yang menginap diberikan free jus alpukat.
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Baak Slamet, Dusun Sembungan Desa Kembanglimus