Ternak Lele: Bisnis Menjanjikan di Usia Senja
(Narasi oleh Wahyu Nur Rahman dan Abdul Kholiq Kurniawan)
Narasi
Bapak Tarno (60 tahun) dari Dusun Sigug RT 5 sudah lebih dari 3 tahun menjalankan bisnis ternak lele. Pak Tarno memanfaatkan pekarangan belakang rumahnya untuk membuat kolam lele. Ada sekitar 13 kolam lele dengan ukuran yang bervariasi. Kolam tersebut dibuat menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar, seperti bambu, plastik hitam, serta jaring. Air yang digunakan berasal dari sumur yang dipompa. Selain itu, di sekitar kolam juga ditanami tumbuhan seperti ketela, pandan, dan tanaman obat.
Perawatan lele terbilang cukup mudah. Lele diklasifikasikan sesuai usia dan tidak dicampur antara lele yang masih kecil dan lele yang sudah besar. Penggantian air hanya dilakukan ketika lele akan dipindah. Biasanya, Pak Tarno memberi makan tiga kali sehari menggunakan pelet. Selain itu, disediakan juga kolam khusus untuk lele yang sakit. Biasanya, lele sudah bisa dipanen dalam 6 bulan.
Untuk penjualan lele, biasanya sudah ada pengepul yang datang ke rumah Pak Tarno dan diangkut menggunakan mobil. Harga per kilogramnya tidak menentu. Untuk hari biasa dibanderol Rp 24.000,00/kg (th 2021), namun saat momen hari raya bisa mencapai Rp 28.000,00/kg
Gambar
Lokasi
map
Narasumber
- Bapak Tarno, 60 tahun, peternak lele, dusun Sigug desa Bumiharjo