(Narasi oleh : Ahmad Saeful M dan Zulfikar Maulana M)
Narasi
Siang itu saya silaturahmi atau dolan menemui teman pemuda Desa yang bernama Ndoni (23) bertujuan untuk naik ke puncak gunung melihat Tugu Langsi yang berada di Dusun Sumberjo.
Tugu Langsi adalah sebuah bangunan yang terbuat dari seperti cor beton batu-batuan sedang. Bentuk luar persegi tidak rata dan tengahnya bentuk persegi rata,namun karena sudah termakan usia benda tersebut sulit saya pahami bentuk aslinya, ukuran diameter luar kurang lebih 60 cm, sedang persegi diameter kurang lebih 30 cm.
Benda tersebut tepat berada di lahan pertanian ayah Ndoni, dimana tanah itu dulu merupakan tanah milik Lurah yang di perjualkan, kemudian Kakek ndoni pun berusaha bagaimana caranya agar memiliki tanah tersebut sampai dimilikinya.
Naluri sebutan Tugu Langsi menurut Ndoni mengalir saja dari jaman dahulu. Di tempat tersebut saat hari tertentu atau saat dalam musim apa kadang selalu menimbulkan bau-bauan. “Nek awan sok mambu-mambu opo ngono”, kata Ndoni dengan muka heran. Bau yang tidak sedap namun kadang juga wangi. Entah mengapa bisa seperti itu dia tidak mengetahui penyebabnya.
Menurut Mbah Endro Sugiarto, seorang sesepuh dusun dan mantan kepala desa berusia 71 tahun, tugu Langsi jaman dahulu merupakan tempat atau titik yang digunakan untuk mengintai kedatangan tentara Belanda. Tidak salah jika tempat tersebut menjadi tempat pengintaian untuk segala arah, soalnya tempat tersebut berada di puncak gunung paling tinggi di antara gunung sebelah-sebelahnya.
Gambar
Lokasi
Narasumber
- Mbah Endro Sugiarto, 71 tahun, Sesepuh desa, mantan kepala desa ; “Tugu langsi dahulu merupakan tempat mengintai kedatangan tentara Belanda”.
- Ndoni, generasi muda, 27 tahun, pemerhati cagar budaya. Lokasi Tugu langsi merupakan tanah milik lurah yang kemudian dibeli oleh kakek dari Ndoni. “Nek awan sok mambu-mambu opo ngono (kalau sianghari sering bau-bau apa begitu. Bau yang tidak sedap namun kandang juga wangi.”
Relasi Budaya
- Pemberian di tempat yang dikeramatkan; sesaji/pancen
Sumber Lain